5 Fakta Terkini Gempa Pasaman Barat: Korban hingga Kerusakan

Kenali.co.id, PERISTIWA – Gempa bermagnitudo (M) 6,1 mengguncang Pasaman Barat, Sumatera Barat. Gempa ini menimbulkan korban jiwa serta kerusakan yang cukup parah.

Gempa yang terjadi pukul 08.39 WIB itu tidak berpotensi tsunami. Pasca gempa M 6,1, ada dua gempa susulan yang cukup signifikan dengan M 5 pada pukul 11.02 WIB dan gempa M 5,1 pukul 11.06 WIB.

Berikut sejumlah fakta terkait gempa di Pasaman:

1. Terasa hingga Malaysia

Gempa tersebut dirasakan hingga ke Malaysia. Hal ini dilaporkan oleh media Malaysia, Bernama.

“Para petugas Pertubuhan Berita Nasional Malaysia (BERNAMA), Perpustakaan Negara dan bangunan berhampiran keluar dari premis masing-masing berikutan dipercayai berlaku gempa bumi di 76 kilometer barat laut Payakumbuh, Indonesia,” tulis akun Twitter media Malaysia, Bernama, seperti dikutip, Jumat (25/2/2022).

Skala MMI II artinya getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Sedangkan skala MMI III berarti getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.Gempa ini juga dirasakan kuat di Gunungsitoli dan Nias Selatan. Gempa yang dirasakan di Gunungsitoli berskala MMI II-III. Sementara di Nias Selatan dirasakan dengan skala MMI II.

2. Gempa Dangkal

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) buka suara terkait gempa ini. Gempa ini, sebut BMKG, berjenis gempa kerak dangkal.

“Gempa M 6,2 ini jenisnya gempa kerak dangkal atau shallow crustal earthquake yang dipicu aktivitas sesar aktif (active fault),” ujar Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono.

Gempa kerak dangkal ini dipicu oleh aktivitas sesar besar Sumatra. Gempa juga diperkirakan berpotensi menimbulkan kerusakan.

“Dalam catatan sejarah gempa di wilayah gempa M6,2 saat ini pernah dilanda gempa merusak beberapa kali seperti yang terjadi pada tahun 1822, 1892, 1926 Mag 7,0 dan 1971 Mag 6,1,” imbuhnya.

Baca Juga :  Angin Puting Beliung di Tanjab Barat, Belasan Rumah di Pematang Pauh Rusak

3. Ada 7 Orang Tewas

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengabarkan ada 7 orang yang tewas dampak gempa M 6,1 di Pasaman. Selain itu, ada puluhan warga terluka.

“Data sementara mencatat total jumlah korban meninggal mencapai 7 orang,” kata Plt Kapustadinkom Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari.

Dia mengatakan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB menginformasikan pada pukul 16.30 WIB teridentifikasi 3 orang tewas di Kabupaten Pasaman Barat dan 4 orang di Kabupaten Pasaman.

“Sedangkan total korban luka-luka mencapai 85 orang, dengan rincian luka berat 10 orang dan luka ringan 50 orang di Pasaman Barat, serta 25 orang di Pasaman,” katanya.

4. Ribuan Warga Mengungsi

Dilaporkan ada sebanyak 5.000 warga mengungsi di 35 titik. BPBD melaporkan sebaran titik pengungsian di Kecamatan Talamau, Kecamatan Pasaman, dan Kinali.

“Petugas di lapangan masih mendata warga yang mengungsi,” ucapnya.

Petugas gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, para personel organisasi maupun relawan dan warga masih memfokuskan pada pencarian, penyelamatan, dan evakuasi serta pelayanan kepada warga terdampak.

5. Semburan Lumpur

Semburan lumpur tiba-tiba muncul di sejumlah titik Kecamatan Bonjol, Kabupaten Pasaman, pasca-gempa M 6,2. Belum diketahui penyebab munculnya semburan lumpur tersebut.

Camat Bonjol, Afnita, mengatakan semburan lumpur tersebut muncul di Jorong Padang Baru, Nagari Ganggo Hilia, Kecamatan Bo

“Ada tiga titik yang muncul. Sudah mulai menggenangi, namun belum mengkhawatirkan sejauh ini,” kata Afnita.

“Kita sudah laporkan kondisi ini ke kabupaten,” kata dAfnita mengaku sudah melihat langsung lokasi. Ia menyebut tidak jauh dari lokasi semburan diketahui ada sumber air panas. Namun apakah lumpur tersebut ada hubungannya dengan sumber air panas, masih perlu penelitian.

“Kita sudah laporkan kondisi ini ke kabupaten,” kata dia.

Baca Juga :  Analogi Gonggongan Anjing dan Toa dari Menag Tuai Kecaman di Sana-sini

(Arl/Kenali.co.id)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *