Kenali.co.id,– JAKARTA – Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan, Indonesia hingga kini belum memberi perizinan booster untuk jamaah umrah. Hal ini karena pemerintah masih mengejar target vaksinasi 70% untuk dosis pertama.
Selain itu untuk dosis kedua targetnya 40%, sehingga booster baru akan dipersiapkan di bulan Januari 2022.
“Tahap awal memang kita ketahui Saudi baru mengakui vaksin yang mereka pakai yaitu Astrazeneca, Moderna, Pfizer, Johnson and Johnson dan mereka menambah pengakuan yaitu Sinovac dan Sinopharm,” kata Airlangga dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Selasa(16/11/2021).
“Namun untuk Sinovac dan Sinopharm mereka masih meminta adanya booster dan Indonesia sekarang belum memberikan perizinan untuk booster ketiga kecuali nakes,” tambahnya.
Oleh karena itu, menyikapi hal tersebut lanjutnya, ada usulan di mana pemerintah dalam hal ini Menteri Agama (Menag) melakukan diplomasi ke Arab Saudi.
“Berdasarkan informasi dari Pak Menteri Agama, akan segera mengirimkan tim di minggu ini dan menteri kesehatan akan berkomunikasi dengan Kementerian Kesehatan Arab Saudi mengenai penanganan covid Indonesia yang sudah diakui oleh WHO sendiri,” ucapnya.
Nantinya, Menteri Kesehatan (Menkes) akan menjelaskan kepada Menkes Arab Saudi bahwa Indonesia terkait pengendalian Covid-19 sudah berada di level 1 dan beberapa negara sudah mengakui vaksin bermerek Sinovac dan Sinopharm.
“Seperti misalnya UEA menerima Sinovac dan Sinopharm, kemudian negara lain seperti Australia maupun Singapura yang sudah menawarkan vaksin traveling dengan Indonesia,” ungkapnya.
“Tentu dari berbagai negara sudah mengakui dan juga tingkat penanganan Covid di Indonesia. Diharapkan kegiatan umrah ini bisa segera kembali dinormalkan,” tutupnya.(Riani/Kenali.co.id)