KENALI.CO.ID – Gula darah tinggi, atau hiperglikemia, adalah kondisi di mana kadar gula (glukosa) di dalam darah melebihi target yang diberikan. Lalu, apa obat penurun gula darah?
Terdapat beberapa obat penurun gula darah yang akan akan diberikan sesuai dengan kondisi pasien, termasuk insulin, pramlintide, biguanide, dan dopamine-2 agonist.
Selain menggunakan insulin dan minum obat, gula darah tinggi bisa diatasi dengan mengelola asupan makanan serta berolahraga secara teratur.
Untuk lebih jelasnya, ketahui beberapa jenis obat penurun gula darah dan cara alami untuk menurunkan gula darah berikut ini.
Apa obat penurun gula darah?
Beberapa obat penurun gula darah yang bisa dikonsumsi oleh orang-orang dengan diabetes, yakni insulin, pramlintide, dopamine-2 agonist, dan biguanide.
Meskipun begitu, jenis obat yang diberikan akan disesuaikan dengan kondisi tubuh dan jenis diabetes yang dimiliki.
Dilansir dari Cleveland Clinic, orang-orang dengan diabetes tipe 1 perlu menggunakan insulin untuk mengelola kadar gula darah dan bertahan hidup, seperti:
- Injeksi insulin multipel
- Pompa insulin
- Insulin inhalasi
Orang-orang dengan diabetes tipe 2 mungkin juga perlu menggunakan insulin.
Namun, pemberiannya akan disesuaikan dengan jenis insulin yang dibutuhkan dan defisiensi insulin yang dimiliki.
Sedangkan obat oral untuk diabetes memiliki cara kerja yang berbeda, termasuk meningkatkan produksi insulin di dalam pankreas.
Adapun beberapa obat penurun gula darah yang bisa dikonsumsi, yakni:
- Inhibitor alfa glukosidase, seperti acarbose dan miglitol, yang bisa menurunkan gula darah tinggi dengan mencegah penguraian pati dan beberapa jenis gula di dalam usus
- Biguanide, seperti metformin, yang dapat menurunkan kadar gula darah dengan cara mengurangi produksi glukosa di dalam liver dan menyalurkannya ke aliran darah, serta meningkatkan sensitivitas otot terhadap insulin
- Sekuestran asam empedu, atau bile acid sequestrant, seperti colesevelam, yang bisa menurunkan kolesterol jahat (LDL) dengan cara mencegah penyerapan asam empedu di dalam darah sehingga juga akan berdampak positif pada penurunan gula darah
- Dopamine-2 agonist, seperti bromocriptine, yang bisa mengembalikan resistensi insulin dan mengurangi produksi glukosa di dalam liver
- Inhibitor DPP-4, seperti alogliptin, linagliptin, saxagliptin, dan sitagliptin, yang bisa mencegah penguraian GLP-1, yang merupakan salah satu senyawa di dalam tubuh, dan meningkatkan rasa kenyang setelah makan
- Meglitinide, seperti nateglinide dan repaglinide, yang bisa menstimulasi pankreas untuk memproduksi insulin
- Inhibitor SGLT2, seperti canagliflozin, dapagliflozin, dan empagliflozin, yang dapat menurunkan kadar gula darah dengan cara mengirimkan kelebihan glukosa ke luar tubuh melalui urine
- Sulfonilurea, seperti glimepiride, glipizide, dan glyburide, yang bisa merangsang pankreas untuk memproduksi lebih banyak insulin
- Thiazolidinediones (TZDs), seperti rosiglitazone dan pioglitazone, yang akan membantu otot dan jaringan lemak agar lebih sensitif terhadap insulin
Masing-masing jenis obat di atas memiliki cara kerja dan efek samping tertentu.
Namun, orang-orang yang mengalami diabetes tipe 2 umumnya perlu mengonsumsi metformin sebagai obat pertama yang disarankan oleh dokter.
Cara menurunkan gula darah secara alami
Gula darah tinggi perlu segera diatasi agar risiko komplikasi diabetes bisa dicegah.
Selain minum obat, Anda yang mengalami diabetes juga perlu melakukan pola hidup sehat dan mengatur asupan makanan untuk menurunkan gula darah secara efektif.
Dilansir dari NHS, terdapat beberapa cara menurunkan gula darah secara alami, seperti:
- Menghindari konsumsi makanan yang terlalu manis atau mengandung sari pati
- Mengelola stres, seperti dengan melakukan meditasi dan yoga
- Berolahraga secara teratur setidaknya selama 30 menit sehari setiap lima kali seminggu
- Menurunkan berat badan dan menjaganya agar tetap stabil
- Mengatasi atau melakukan pengobatan yang diperlukan jika sedang sakit
- Menghindari kebiasaan melewatkan atau mengganti dosis obat yang diberikan tanpa anjuran dokter
Masing-masing penderita diabetes memiliki kondisi yang berbeda sehingga pengobatan yang diberikan akan disesuaikan dengan kebutuhan.
Pemeriksaan dan konsultasi secara medis diperlukan agar Anda mengetahui apa obat penurun gula darah yang tepat untuk dikonsumsi dan dosis yang diperlukan.
Hindari melakukan diagnosis pribadi dan mengonsumsi obat-obatan yang belum terbukti aman secara medis karena justru bisa berbahaya untuk kesehatan.
kenali.co.id