Tebo – Bupati Tebo Tinjau Lokasi Banjir dan Minta Kepala Desa Laporkan Warga Terdampak Secara Aktif
Sepanjang sepekan terakhir, Kabupaten Tebo mulai dilanda banjir akibat air kiriman dari Provinsi Sumatera Barat yang menggenangi pemukiman warga di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Hari.
Menanggapi hal ini, Bupati Tebo, Agus Rubiyanto, meminta para Kepala Desa (Kades) untuk aktif memantau dan melaporkan warga yang terdampak banjir.
“Kami meminta Kades untuk lebih proaktif dalam memantau kondisi warganya. Jangan sampai ada warga terdampak yang tidak terdata dan tidak mendapatkan bantuan,” tegas Agus Rubiyanto, Jumat (7/3/2025).
Ia menekankan bahwa di bulan suci Ramadhan ini, perhatian terhadap masyarakat terdampak banjir harus menjadi prioritas. “Bantuan yang disalurkan diharapkan dapat meringankan beban warga dan memungkinkan mereka menjalankan ibadah puasa dengan tenang,” ujarnya.
Berdasarkan laporan yang diterima, banjir telah menyebar di 6 kecamatan dan menggenangi 36 desa di Kabupaten Tebo. Saat ini, proses pendataan warga terdampak masih terus dilakukan.
Selain itu, Bupati juga meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk aktif berkoordinasi dengan pihak pengelola bendungan di Dharmasraya guna melakukan antisipasi dini.
“Informasi terakhir, bukaan pintu air telah dikurangi dari 4 meter menjadi 1 meter. Meski demikian, masyarakat diimbau untuk tetap waspada mengingat curah hujan yang masih tidak menentu,” jelas Agus Rubiyanto.
Banjir di Kabupaten Tebo tidak hanya disebabkan oleh aliran Sungai Batang Hari yang berhulu di Sumatera Barat, tetapi juga kiriman air dari Sungai Batang Tebo yang berasal dari Kabupaten Bungo.
“Kami mengimbau warga, terutama yang berada di wilayah hilir, untuk tetap waspada dan siaga menghadapi potensi banjir,” pungkasnya.
Dengan langkah-langkah ini, Pemerintah Kabupaten Tebo berupaya memastikan penanganan banjir dilakukan secara cepat dan tepat, sekaligus memberikan dukungan kepada masyarakat terdampak agar dapat melalui bulan Ramadhan dengan tenang.
jambilive/05*