Kenali.co.id, Jakarta– Erick Thohir, Menteri BUMN terus melakukan pembenahan. Menurut Erick pihaknya bakal kembali melakukan pembubaran perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam waktu dekat.
Kata Erick, tak kurang 8 perusahaan plat merah itu yang akan dilikuidasi.
Dalam video singkat di akun Instagram resminya, Erick Thohir mengatakan
“Kalau saya tidak usah muluk-muluk, impian terbesar menjabat Menteri BUMN yaitu dirinya ingin kontribusi BUMN kepada negara semakin besar,” kata Erick dalam video singkat di akun Instagram resminya, dikutip Senin 21 Februari 2022.
Erick juga memastikan, bahwa jumlah BUMN ke depan akan semakin kecil.
Artinya, akan ada lagi BUMN yang akan dibubarkan oleh mantan Bos Inter Milan tersebut.
“Kedua, jumlah bumn akan semakin kecil tetapi semakin besar food print-nya,” ujarnya seperti yang dikutip dari www.fin.co.id
“Ketiga peran daripada pelayanan BUMN kepada masyarakat semakin maksimal, tentu ini semua ada KPI-nya,” imbuhnya.
“Saya tak bisa bicara ini tanpa angka-angka,” lanjutnya.
Sebelumnya, Erick Thohir telah menyebut akan membubarkan delapan perusahaan pelat merah.
Salah satunya yaitu anak perusahaan PLN, PT PLN Batubara dan PT Merpati Nusantara Airlines.
Pembubaran ini juga salah satunya sebagai antisipasi perubahan model bisnis saat masa covid-19 dan pasca Covid-19.
Berikut Kedelapan perusahaan BUMN yang akan dibubarkan:
-1. PT PLN Batubara PLN Batubara merupakan anak usaha PT PLN (Persero). Ada sejumlah alasan pemerintah sehingga perusahaan negara yang bergerak di sektor batu bara ini harus dibubarkan. Salah satunya tak menjalankan fungsi memenuhi kebutuhan batu bara pembangkit PLN sehingga terjadi kelangkaan. 2. PT Industri Gelas (Persero) atau Iglas PT Industri Gelas atau PT IGLAS (Persero) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan kemasan gelas, khususnya botol. Perusahaan ini didirikan pada 29 Oktober 1956 dan beroperasi pertama kali pada 1959. 3. PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) PT Maskapai ini didirikan pada 1962 dan berpusat di Jakarta. Pada 1 Februari 2014, Merpati menangguhkan seluruh penerbangan dikarenakan masalah keuangan akibat utang. Diketahui, Merpati membutuhkan Rp7,2 triliun untuk beroperasi kembali. 4. PT Kertas Leces (Persero) Pabrik kertas Leces sudah ada sejak zaman Hindia-Belanda. Asalnya bernama N.V Papier Fabriek Letjes, berdiri pada 1939. Pabrik ini mulai beroperasi pada 1940, dengan menghasilkan kertas 10 ton per hari.(sin)