Kenali.co.id, Jakarta-Jika di depan Gedung Kedubes India, Jakarta, aksi sekelompok orang diwarnai dengan tindakan menginjak-injak poster bergambar Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dan anjing, berbeda lagi yang terjadi di Medan, Sumatera Utara (Sumut).
Saat sejumlah warga melakukan aksi unjuk rasa di Mako Polda Sumatera Utara, Jumat (25/2) kemarin, mereka membentangkan spanduk bergambar seekor anjing yang diedit dengan gambar wajah Yaqut Qoumas.
Demo itu dilakukan terkait pernyataan Menag Yaqut Cholil tentang suara toa masjid dengan gonggongan anjing. Peserta aksi unjuk rasa itu didominasi ibu-ibu.
Menanggapi protes di berbagai daerah tersebut, aktivis jaringan Islam liberal, Guntur Romli menilai aksi tersebut bukan lagi sebagai aksi protes. Tetapi sudah masuk bentuk pelecehan.
“Boleh dong protes dan bikin aksi, tapi kalau pakai foto diedit-edit seperti ini, bukan lagi protes tapi ekspresi pelecehan dan kebencian,” kata Guntur Romli di Twitternya, Sabtu (26/2).
Dia bilang, seharusnya Polda Sumut mengambil poster tersebut.
“Mestinya Polda Sumut harua ambil poster itu tapi tetap bolehkan aksinya. Ini sudah pelecehan. GP Ansor-Banser Sumut mesti gerak dan protes atas pelecehan ini!,” katanya.
Lebih lanjut, dia mendesak Polda Sumut memanggil penanggung jawab aksi tersbeut karena ada dugaan melecehkan.
“Menteri Agama dan Ketum GP Ansor dengan edit fotonya di foto tubuh anjing, ada bendera Hizbut Tahrir yang dibawa para pendemo, kita bisa menebak gerombolan di balik pendemo yang melecehkan itu,” tuturnya. (*)