JAMBI  

Diduga Keracunan Makanan Saat Hendak Divaksin COVID

Kenali.co.id – JAMBI Puluhan santri di Pondok Pesantren Madinatul Ulum, Kecamatan Pamenang, Kabupaten Merangin, Jambi, harus dilarikan ke rumah sakit lantaran diduga keracunan makanan. Santri-santri itu mengalami sakit perut serta muntah-muntah usai mengkonsumsi makanan saat akan melaksanakan vaksinasi COVID-19.

“Jadi saat ini kita masih melakukan pengecekan lagi, santri-santri yang jatuh sakit berbarengan ini nantinya akan kita cek lagi sampel makanannya juga akan kita dicek di laboratorium.

Santri-santri ini diduga alami keracunan makanan saat hendak akan divaksin, bukan karena divaksin, karena yang alami sakit ini juga banyak santri yang belum divaksin,” kata Kapolsek Pamenang, Iptu Fatkur Rohman, kepada wartawan, Kamis (28/10/2021).

Dari informasi yang diterima, santri-santri ini pada Rabu (27/10) pagi, hendak melakukan vaksinasi COVID-19 di pesantren. Sebelum divaksin, para santri terlebih dahulu mengkonsumsi makanan.

Setelah makan, santri itu kemudian mengalami keluhan sakit hingga dibawa terlebih dahulu ke Puskesmas. Jumlah santri yang diduga alami keracunan awalnya tidak banyak, namun jumlah terus bertambah hingga kini teracat ada 62 santri yang diduga keracunan.

“Saat ini kita masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait hal ini, sementara santri-santri ini dirawat di Puskesmas lebih dulu, karena juga ada orang tua mereka yang ikut menemani. Nanti baik sampel makanan dan minuman akan kita cek lagi,” ujarnya.

Dari 62 santri yang diduga keracunan makanan ini sebagian telah dilarikan ke rumah sakit. Mereka yang dilarikan ke rumah sakit lantaran pasien yang dirawat di Puskesmas terlalu banyak.

“Sudah sebagian kita jemput pasien, guna dibawa ke rumah sakit. Jadi kemungkinan, mereka ini sebelum vaksin makan dahulu. Dugaan kita sementara mereka keracunan makanan,” kata Direktur RSU Kolonel Abunjani Bangko, dr Saphelieo, kepada wartawan.(Yusuf/Kenali.co.id)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *