Kenali.co.id-Para guru honorer dan pegawai non-ASN di bidang kesehatan kini bisa tersenyum lebar.
Untuk memacu semangat guru honorer dan tenaga kesehatan non-ASN dalam melayani masyarakat, pemerintah berencana menambah insentif untuk mereka. Untuk besaran insentif yang akan diguyur kepada tenaga honorer dan pegawai non-ASN bidang kesehatan itu sedang digodok pemerintah.
“Kami coba menghitung, pemberian insentif di tahun depan masih memungkinkan, prioritas guru dan tenaga kesehatan. Mudah-mudahan itu bisa memacu semangat mereka,” kata Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad. Kabar gembira itu dilontarkan Gubernur Ansar di hadapan ratusan orang guru yang menghadiri penandatanganan Surat Perjanjian Kerja Pegawai Tenaga Kependidikan Non-ASN.
Ansar mengaku memberikan perhatian besar untuk dunia pendidikan di Kepri. Para guru yang memiliki tugas berat mendidik anak bangsa juga harus mendapatkan penghargaan.
“Bayangkan, mereka mendidik setiap hari dengan insentif terbatas, apalagi situasi ekonomi sekarang membutuhkan biaya hidup cukup besar,” kata Ansar. Keputusan Bijak Gubernur Ansar menjelaskan tenaga pengajar memegang peranan penting bagi kemajuan sebuah bangsa.
Selain itu, para guru juga menjadi ujung tombak guna melahirkan sumber daya manusia (SDM) unggul dan berkualitas. “Tingginya tuntutan atas profesi guru ini harus dibarengi dengan apresiasi pada kesejahteraan mereka,” kata Ansar Ahmad.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepri Andi Agung mengatakan jumlah guru berstatus ASN di Kepri masih sangat terbatas. Oleh karena itu, Pemprov Kepri berusaha memenuhi kebutuhan tenaga pendidik dengan mengajukan formasi pengadaan tenaga pendidik melalui jalur Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja atau PPPK. Dari 1.797 tenaga PPPK yang diajukan Kepri, pemerintah pusat hanya menyetujui 867 orang saja. “Melihat jumlah yang disetujui masih sangat sedikit, kami putuskan memperpanjang kontrak kerja para honorer PTK,” kata Andi Agung.(*)
sumber:jpnn.com