Kenali.co.id, NASIONAL – Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo beberkan secara jelas tindakan yang seharusnya dilakukan saat aparat kepolisian ikut dalam proses pengamanan.
Hal itu juga yang kini tengah didalami setelah ada pendemo yang tertembak, diduga dilakukan oleh oknum anggota polisi.
Ungkapan Irjen Pol Ferdy Sambo menjadi titik terang dalam kasus tertembaknya seorang pendemo di Sulawesi Tengah.
Irjen Pol Ferdy Sambo mengatakan, oknum polisi yang melakukan penembakan adalah anggota yang berpakaian preman.
“Kejadian di Parigi yang melakukan penembakan semua anggota berpakaian preman,” kata Irjen Sambo pada Kamis, 17 februari 2022.
Melihat adanya fakta tersebut, Irjen Pol Ferdy Sambo mengatakan, anggota polisi yang bertugas mengawal aksi unjuk rasa harus menggunakan atribut.
Ditegaskan Jenderal polisi bintang dua itu, jika hal tersebut akan memudahkan proses identifikasi jika ada anggota polisi yang melepas tembakan.
“Mereka (anggota) boleh ikut pengamanan unjuk rasa, tapi harus menggunakan pakaian dengan atribut yang sama,” katanya.
“Sehingga kelihatan harus dilucuti senjatanya, karena ada tahapan yang harus dilalui,” ucapnya lagi
Dengan adanya insiden tersebut, Irjen Pol Ferdy Sambo tegas akan menindak tanpa pandang bulu jika ada oknum anggota yang melanggar.
Pada kesempatan itu ia mewanti-wanti agar anggota yang bertugas untuk hati-hati menggunakan kekuatan.
“Kami (Propam) akan melakukan penindakan tegas, keras sampai ke lapangan apabila ada pelanggaran-pelanggaran terjadi lagi terkait penggunaan kekuatan,” kata Irjen Pol Ferdy Sambo.
Sebelumnya, sempat heboh aksi unjuk rasa di Sulawesi Tengah (Sulteng) yang berakhir dengan jatuhnya korban jiwa karena tertembak.
Korban diduga tewas saat polisi mengambil langkah tegas, yakni pembubaran massa unjuk rasa di Desa Khatulistiwa, Kecamatan Tinombo Selatan, Kabupaten Parigi Moutong, Sulteng pada Sabtu, 12 Februari 2022 malam.
Warga yang berunjuk rasa adalah mereka yang menolak kegiatan tambang emas PT Trio Kencana.
Selain melakukan pembubaran, polisi juga sempat mengamankan puluhan massa terkait kasus ini.
Untuk mengungkap kasus dugaan penembakan ini, Mabes Polri telah menerjunkan tim dari Divisi Propam dan Divisi Humas Polri untuk membackup tim Polda Sulteng dalam mengusut kasus tersebut.
(taufik/kenali.co.id)