Kapan Malam Nisfu Syaban 2022? Simak Jadwal, Keutamaan dan Doa yang Dianjurkan

nisfu
Ilustrasi Malam Nisfu Sya’ban (dimas/kenali.co.id)

Kenali.co.id, NASIONAL – Malam Nisfu Syaban menjadi malam yang penting bagi umat Islam. Selain menjadi pertanda Ramadan segera tiba, malam di pertengahan bulan Syaban itu juga dipercaya penuh rahmat dan kebaikan Allah. Maka tak heran jika banyak orang Islam pada malam itu menjalankan amalan-amalan sunah, mulai dari puasa keesokan harinya, zikir, membaca Al-Qur’an, hingga memperbanyak doa.

Keutamaan malam Nisfu Syaban di antaranya adalah diampuni segala dosa, dikabulkan segala permohonan, dan pahala yang melimpah. Pada malam-malam Nisfu Syaban, Allah akan mengampuni dosa orang yang memohon ampunan, mengasihi mereka yang memohon kasih, menjawab setiap doa, dan membebaskan orang dari neraka.

Jika dirunut, awal bulan Syaban tahun ini jatuh pada Jumat 4 Maret 2022. Sesuai kalender Hijriyah 1443 H, 1 Syaban bertepatan dengan tanggal 4 Maret 2022 kalender Masehi. Maka malam Nisfu Syaban tahun ini jatuh antara Kamis atau Jumat, 17 atau 18 Maret 2022

Pengampunan Dosa

Malam Nisfu Syaban dianggap sebagai malam pengampunan, pembebasan, dan penuh berkah. Pada malam Nisfu Syaban, umat muslim dianjurkan memperbanyak amalan sunah, untuk mendapatkan rahmat dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Sebab pada malam itu Allah turun ke dunia untuk mengampuni dosa-dosa hambanya kecuali yang menyekutukannya.

“Sesungguhnya Allah melihat pada malam pertengahan Sya’ban. Maka Dia mengampuni semua makhluknya, kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan.” (H.R. Ibnu Majah dan Ath-Thabrani; dinilai sahih oleh Al-Albani)

Hadis lainnya diriwayatkan dari Abdullah bin Amr, Nabi SAW bersabda, “Allah ‘Azza wa Jalla mendatangi makhluk-Nya pada malam Nisfu Syaban, Allah mengampuni hamba-hamba-Nya kecuali dua orang, yaitu orang yang bermusuhan dan orang yang membunuh jiwa.”

Dalam hadist riwayat lain, Aisyah r.a juga menjelaskan bahwa Allah memberi kesempatan bagi umat muslim untuk mendapatkan pengampunan seperti seperti banyaknya bulu kambing. “Sesungguhnya Allah ‘Azza Wajalla turun ke langit dunia pada malam nisfu sya’ban dan mengampuni lebih banyak dari jumlah bulu pada kambing Bani Kalb (salah satu kabilah yang punya banyak kambing)” (HR At-Tabarani dan Ahmad).

Baca Juga :  Muzani dan Dasco Menerima Penghargaan Dharma Pertahanan Utama dari Menhan Prabowo

Dikabulkan Segala Permohonan

Tak Hanya itu, pada malam Nisfu Syaban Allah akan memudahkan semua urusan umatnya bila mereka mengadahkan tangan ke atas alias berdoa kepadanya.

“Jika datang malam pertengahan bulan Sya’ban, maka lakukanlah qiyamul lail, dan berpuasalah di siang harinya, karena Allah turun ke langit dunia saat itu pada waktu matahari tenggelam, lalu Allah berfirman, ‘Adakah orang yang minta ampun kepada-Ku, maka Aku akan ampuni dia. Adakah orang yang meminta rezeki kepada-Ku, maka Aku akan memberi rezeki kepadanya. Adakah orang yang diuji, maka Aku akan selamatkan dia, dst…?’ (Allah berfirman tentang hal ini) sampai terbit fajar.” (HR. Ibnu Majah, 1/421; HR. al-Baihaqi dalam Su’abul Iman, 3/378)

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan al-Dailami, Imam ‘Asakir, dan al-Baihaqy, Rasulullah SAW bersabda, “Ada lima malam di mana doa tidak tertolak pada malam-malam tersebut, yaitu malam pertama bulan Rajab, malam Nisfu Sya’ban, malam Jumat, malam Idul Fitri dan malam Idul Adha.” Namun, hadis ini termasuk dhaif.

Pahala yang Berlimpah

Keutamaan malam nisfu syaban salah satunya adalah memberikan pahala yang berlimpah. Allah SWT menjanjikan ampunan yang seluas-luasnya dan pahala yang sebanyak-banyaknya bagi umat muslim yang mengerjakan amalan baik. Hal ini juga dijelaskan dalam hadist riwayat Aisyah r.a yaitu sebagai berikut:

Dari Aisyah radhiyallahu anha berkata bahwa Rasulullah SAW bangun pada malam dan melakukan shalat serta memperlama sujud, sehingga aku menyangka beliau telah diambil. Karena curiga maka aku gerakkan telunjuk beliau dan ternyata masih bergerak.

Ketika beliau mengangkat kepalanya dari sujud dan selesai dari shalatnya, beliau berkata, “Wahai Asiyah, (atau Wahai Humaira’), apakah kamu menyangka bahwa Rasulullah tidak memberikan hakmu kepadamu?”

Baca Juga :  Macet di Pantura Jateng? Ini Jalur Alternatif Mudik ke Yogyakarta

Aku menjawab, “Tidak ya Rasulallah, namun Aku menyangka bahwa Anda telah dipanggil Allah karena sujud Anda lama sekali.” Rasulullah SAW bersabda, “Tahukah kamu malam apa ini?”

Aku menjawab, “Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui.” Beliau bersabda, “Ini adalah malam nisfu sya’ban (pertengahan bulan sya’ban). Dan Allah muncul kepada hamba-hamba-Nya di malam nisfu sya’ban dan mengampuni orang yang minta ampun, mengasihi orang yang minta dikasihi, namun menunda orang yang hasud sebagaimana perilaku mereka.” (HR Al-Baihaqi)

Doa dan Amalan

Amalan utama di malam Nisfu Syaban yang pertama yakni memperbanyak doa. Allah akan mengampuni dosa orang yang memohon ampunan, mengasihi mereka yang memohon kasih, menjawab setiap doa, meringankan penderitaan orang susah, dan membebaskan orang dari neraka.

Dikatakan bahwa Allah SWT akan menjawab segala doa umatnya pada malam-malam Nisfu Syaban. Selain berpuasa, dianjurkan untuk memperbanyak doa di malam Nisfu Syaban. Doa yang bisa dipanjatkan adalah:

Allahumma ya dzal manni wa la yumannu ‘alaika, ya dzal jalali wal ikram, ya dzat thowli wal in’am, la ilaha illa anta dhahral lajin wa jaral mustajirin wa ma’manal kha’ifin.

Allahumma in kunta katabtani ‘indaka fî ummil kitabi syaqiyyan aw makhruman aw muqtarran ‘alayya fir rizqi, famkhullahumma fi ummil kitabi syaqawati wa khirmani waqtitara rizqi, waktubni ‘indaka sa’idan marzuqan muwaffaqan lil khoirat. Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fi kitabikal munzal ‘ala lisani nabiyyikal mursalin, yamkhullahu ma yasya’u wa yutsbitu, wa ‘indahu ummul kitab, wa shallallahu ‘ala sayyidina muhammad wa ala alihi wa shahbihî wa sallama, walhamdulillahi rabbil ‘alamîn.

Artinya:

Wahai Tuhanku yang Maha Pemberi, Engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut.

Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku. Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata–sementara perkataan-Mu adalah benar–di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki. Di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.’ Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT.”

(Dimas/Kenali.co.id)