JAMBI,KENALI.CO.ID-Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Jambi terus meluas. Berdasarkan analisis citra satelit Sentinel-2 oleh Divisi GIS KKI Warsi, kebakaran yang terjadi sejak Juli lalu telah menghanguskan lebih dari 6.798 hektar hutan dan lahan.
Dari jumlah tersebut, 3.926 hektar terjadi di areal konsesi perusahaan, termasuk pemegang izin Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH) dan perkebunan kelapa sawit.
“Data ini diperoleh dari tumpang susun peta pemanfaatan lahan dan hasil analisis citra satelit Sentinel-2,” kata Rudi Syaf, Manager Komunikasi KKI Warsi, kepada Jambi Ekspres (4/9).
Rudi menegaskan bahwa meluasnya kebakaran di areal korporasi menunjukkan ketidakcukupan langkah antisipasi dari pihak perusahaan.
“Kami menyesalkan bahwa korporasi belum sepenuhnya mampu mencegah dan mengendalikan karhutla di wilayahnya. Hal ini menyebabkan kebakaran terus melanda Jambi setiap musim kemarau,” ungkapnya.
Menurut Rudi, penegakan hukum menjadi langkah krusial untuk mencegah kebakaran di masa depan.
“Kami mengapresiasi upaya satgas penanggulangan Karhutla Jambi yang telah bekerja keras memadamkan api, serta mendukung penegakan hukum terhadap pemilik konsesi yang lalai,” ujar Rudi.
Penegakan hukum diharapkan memberikan efek jera dan memaksa korporasi untuk melakukan pemulihan ekosistem pasca-karhutla.
Karhutla mengancam lingkungan, kesehatan masyarakat, dan keseimbangan ekosistem. Selain itu, kebakaran yang terjadi juga terindikasi merupakan upaya pembukaan lahan secara ilegal dan konflik tenurial yang memerlukan penyelesaian segera untuk melindungi ekosistem dan pihak yang sah atas lahan tersebut.
“Kami meminta aparat penegak hukum untuk mengambil tindakan tegas terhadap perusahaan yang terbukti melakukan pembakaran lahan, termasuk mencabut izin operasi dan memberikan sanksi berat,” tegas Rudi.
Kebakaran hutan dan lahan bukan hanya masalah lingkungan tetapi juga kemanusiaan yang memerlukan penanganan serius dan kolaboratif.
Rudi mengajak semua pihak, pemerintah, perusahaan, komunitas lokal, dan individu untuk bekerja sama dalam melindungi hutan dan lahan dari kebakaran. “Mari kita bangun kolaborasi yang kuat untuk melindungi lingkungan kita,” tutupnya.
Lahan Dalam Gudang Bus IMI Terbakar ,Sementara itu, Kebakaran Lahan di kota Jambi juga terjadi. Kali ini kebakaran terjadi dalam pergudangan tranportasi Bus Indonesia Mulia Indah ( IMI) di jalan Abadi, RT 19, Kelurahan Simpang Rimbo, kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi, Rabu (04/09/2024).
Terlihat sejumlah mobil bus yang nyaris terbakar karena berdekatan dengan lahan api. Api seketika membesar menyambar tumpukan ban dan semak, namun, berhasil dipadamkan oleh petugas.
Sobari, Ketua RT 19 setempat mengatakan, awalnya mendapatkan kabar telah terjadi kebakaran di dalam gudang IMI. Lahan tersebut terbakar setelah adanya pembersihan.
“Lahan itu kering, kami dapat informasi penyebab karena puntung rokok,” katanya.
Sobari mengungkap, dalam gudang bus IMI terdapat puluhan angkutan bus maupun minibus yang tidak beroperasi, hal itu dikarenakan mesin mobil yang sudah termakan usia.
“Sudah lama tidak operasi karena mesin sudah tua,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Jambi Doni menjelaskan, berdasarkan informasi yang didapat, penyebab kebakaran tersebut diakibatkan oleh puntung rokok pekerja yang membersihkan lahan tersebut.
“Itu diakibatkan puntung rokok oleh pekerja membersihkan di sekitar lokasi. Setelah informasi kami dapatkan kami segera memadamkan kebakaran tersebut,” jelasnya.
Doni menegaskan, kebakaran yang terjadi bukanlah gudang minyak ilegal seperti yang beredar
“Untuk info kami belum mendapatkan dugaan yang seperti rekan-rekan temukan, nanti ada aparat dari kepolisian akan mencari dugaan itu,” ungkap Doni.
Api berhasil dipadamkan setelah petugas pemadam kebakaran kota Jambi mengerahkan 25 personel, 2 unit kendaraan pemadam kebakaran.(SUMBER:JAMBIEKSPRES.CO.ID)