Kenali.co.id, Jambi- Salah satu keluarga korbanPenyerangan siswa SMKN 3 Kota Jambi ke SMAN 12 Kota Jambi, Kamis (24/3) tidak terima adiknya menjadi korban penganiayaan melaporkan kasus penyerangan itu ke Polresta Jambi.
Kakak kandung salah satu siswa SMAN 12 Kota Jambi, Riski mengatakan pihaknya melaporkan kasus ini untuk mencari keadilan. “Saya tidak sedang menyudutkan pihak manapun. Yang pasti harus ada yang bertanggungjawab. Karena kondisi adik saya seperti ini sekarang. Kami sudah melaporkan kasus ini ke Mapolresta Jambi,” katanya, Jumat (25/3).
Menurut Riski, keluarganya akan terus mencari keadilan sampai pelaku atau provokator kejadian penyerangan itu ditangkap. “Saya yakin pihak kepolisian dapat bekerja secara cepat dan profesional menangani kasus ini. Saya harap para pelaku dapat ditangkap,” tegasnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Jambi, Kompol Afrito membenarkan adanya laporan tersebut. “Laporan sudah kita terima. Saat ini kita sedang melangkapi saksi-saksi untuk diperiksa,” katanya.
Sebelumnya, puluhan siswa SMKN 3 Kota Jambi menyerang SMAN 12 Kota Jambi di Simpang III Sipin, Kecamatan Kotabaru, Kamis (24/3), sekitar ppukul 09.00 WIB. 13 siswa dan 4 orang guru SMAN 12 dilaporkan mengalami luka luka akibat serangan tersebut. Belum diketahui secara pasti apa motif penyerangan itu.
Informasinya, pagi itu siswa SMAN 12 sedang mengikuti ujian. Tiba tiba mereka dikejutkan kedatangan puluhan siswa SMKN 3. Puluhan siswa tersebut memukul dan melempari siswa di kelas. ‘’ Banyak murid saya yang luka. Bahkan satu orang dibawa ke rumah sakit untuk dirawat,” kata Saifudin, Kepala Sekolah SMAN 12 Kota Jambi
Menurut dia, jumlah korban luka akibat serangan itu sebanyak 17 orang. 13 diantaranya adalah siswa dan empat guru juga mengalami luka lebam akibat penyerangan ini. Saifudin menduga, permasalahan ini dipicu oleh alokasi ruang belajar yang tidak bisa diterima oleh siswa SMK 3 Jambi. “Padahal itu kan sudah jelas pembagian ruang belajar sesuai SK Gubernur,” katanya.
Penyerangan itu mendapat perhatian serius Gubernur Jambi Al Haris. Dia berharap Kepala Sekolah (Kepsek) ke dua sekolah tersebut dapat menyelesaikan konflik tersebut. Sehingga sekolah kembali kondusif. “Kita harap sekolah ini kondusif. Saya minta ditangani Kepsek dulu. Jangan sampai ke hukum,” katanya Sabtu (26/3).
Menurut Haris, untuk menghindari terjadinya konflik, Pemprov melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jambi melakukan kebijakan siswa SMA 12 Kota Jambi melaksanakan ujian secara daring. “SMA 12 ujiannya daring saja. Karena SMK 3 ada juga ujian praktek yang tidak bisa ditinggalin sekolah itu. Kita berikan mereka ujian disekolah itu,” tuturnya.
Haris juga meminta Dinas Pendidikan Provinsi Jambi menganggarkan dana pemindahan objek pelatihan SMK 3 ke Pall 10. “Semua proses kedepannya (SMK 3) belajar dan praktek semua di lingkar barat. Nanti SMA 12 fokus belajar di gedung itu,” pungkasnya.(usd/rey)