KENALI.CO.ID, Jakarta– Kementerian Agama kembali mengusung tagline “Haji Ramah Lansia” untuk operasional haji tahun ini, melanjutkan semangat yang sama dari tahun sebelumnya, 1444 H/2023 M.
Hal ini di dasari oleh data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) yang mencatat sekitar 44.795 jemaah haji berusia 65 tahun ke atas akan berangkat, hampir 21% dari total kuota jemaah haji reguler sebanyak 213.320.
Juru Bicara Kementerian Agama, Anna Hasbie, menjelaskan beberapa langkah yang di ambil untuk mewujudkan Haji Ramah Lansia, termasuk skema layanan lansia yang diharapkan menjadi model yang terus berkembang.
Istithaah Kesehatan
Langkah awal adalah kebijakan syarat istithaah kesehatan sebelum pelunasan biaya haji. “Sebelum melunasi, jemaah harus memeriksakan kesehatan terlebih dahulu. Ini memastikan jemaah yang berangkat sehat, meski secara kategori umur adalah lansia,” ujar Anna di Jakarta, Sabtu (25/5/2024).
Petugas Layanan Lansia
Kementerian Agama juga menyiapkan petugas khusus dalam struktur Petugas Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) untuk layanan lansia. Petugas ini termasuk dokter dari Rumah Sakit TNI/Polri yang bekerja sama dengan petugas sektor pemondokan dan sektor Masjid Nabawi serta Masjidil Haram.
Bimbingan Manasik Lansia
Bimbingan Manasik (Bimsik) dirancang khusus untuk jemaah lansia, menumbuhkan kepedulian antarjemaah. “Manasik juga didesain untuk menumbuhkan kepedulian sesama jemaah, khususnya kepada lansia,” jelas Anna.
Pengkloteran dan Seremoni
Pengaturan komposisi kloter juga mempertimbangkan jumlah jemaah lansia dan non-lansia, dengan lansia di prioritaskan untuk tempat duduk yang memudahkan evakuasi.
Surat Edaran Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Nomor 1 Tahun 2024 mengatur seremoni keberangkatan dan kedatangan, mengutamakan efisiensi dan kenyamanan bagi lansia.
Layanan Asrama Haji
Asrama haji menyiapkan alat bantu berjalan, dokter geriatri, kamar khusus lansia di lantai bawah, dan kendaraan khusus untuk memudahkan mobilitas lansia. Menu khusus lansia juga di siapkan selama menginap semalam di Asrama Haji sebelum berangkat ke Tanah Suci.
Layanan di Arab Saudi
Di Arab Saudi, layanan ramah lansia mencakup akomodasi, transportasi, katering, kesehatan, dan bimbingan ibadah. PPIH Arab Saudi menyiapkan bus dengan low deck dan hotel khusus bagi jemaah lansia. Menu khusus juga di sediakan sesuai kebutuhan tiap kloter.
Safari Wukuf Khusus
Program safari wukuf khusus bagi jemaah lansia dan disabilitas kembali di siapkan tahun ini. Jemaah akan mendapat pendampingan dari dokter, perawat, dan petugas layanan lansia. Setelah safari wukuf, mereka akan kembali ke hotel yang di siapkan hingga selesai puncak ibadah haji.
Tanazul Lansia
Layanan pulang dini bagi jemaah haji lansia juga di siapkan. Jika ada kursi kosong pada penerbangan kepulangan, akan di prioritaskan untuk jemaah lansia, meminimalkan seremoni penyambutan agar jemaah bisa langsung kembali ke kediaman untuk beristirahat.
“Dengan berbagai upaya ini, kami berharap jemaah lansia dapat menjalankan ibadah haji dengan nyaman dan aman,” tutup Anna.
sumber: Kemenag.go.id