KENALI.CO.ID – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengingatkan pemerintah daerah untuk lebih cermat dalam pengadaan alat kesehatan (Alkes) melalui e-katalog. Ia menyoroti adanya perbedaan harga yang signifikan, yang berpotensi merugikan anggaran negara.
“Saya menemukan alat kesehatan di e-katalog yang dibanderol Rp18 miliar. Setelah saya cek ke beberapa pemilik rumah sakit, harga aslinya hanya Rp8-9 miliar. Selisihnya lebih dari 50 persen,” ungkap Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam Rapat Koordinasi bersama Kepala Daerah pada Sabtu (15/3/2025).
Peringatan ini disampaikan seiring dengan rencana pemerintah melengkapi 514 rumah sakit umum daerah (RSUD) dengan alkes canggih untuk menangani empat penyakit katastropik: stroke, jantung, ginjal, dan kanker. Penyakit-penyakit ini menjadi penyebab utama kematian di Indonesia dan memerlukan penanganan cepat.
Menkes menegaskan bahwa pengadaan alkes harus dilakukan secara transparan dan efisien agar tidak terjadi pemborosan anggaran. “Jika tidak hati-hati, dana yang seharusnya digunakan untuk menyelamatkan lebih banyak nyawa justru tersedot ke pengadaan alkes dengan harga yang tidak wajar,” tegasnya.
Selain pengadaan alkes, pemerintah juga berencana memberikan beasiswa bagi dokter daerah untuk menempuh pendidikan spesialis agar mereka dapat mengoperasikan peralatan medis yang tersedia. Namun, Menkes meminta pemerintah daerah turut berkontribusi dalam pendanaan program ini.