Kenali.co.id, PERISTIWA– Mahasiswa di Jambi menggelar demonstrasi di kantor Gubernur Jambi. Mereka menuntut harga minyak goreng di pasaran diturunkan.
“Pemerintah harus menstabilkan kembali harga minyak goreng ini,” ujar mahasiswa saat unjuk rasa itu, Selasa (22/3/2022).
Massa juga meminta Pemprov Jambi mengatasi persoalan kemiskinan dan pemerataan pembangunan di daerah terisolasi di Jambi. Mereka menagih program Jambi Mantap 2020-2024 dari Gubernur Jambi Al Haris-Abdullah Sani.
“Kita di sini tengah memperjuangkan suara hak-hak rakyat dan kami minta Bapak-bapak Kepolisian dapat melindungi hak-hak kami ini. Kami hanya ingin berada di dalam untuk berdiskusi untuk menyampaikan aspirasi kami di dalam gedung anggota Dewan ini,” ujar orator.
Gubernur Jambi Al Haris mengatakan Pemprov tak bisa menurunkan harga minyak goreng. Dia mengatakan harga minyak goreng diatur oleh pemerintah pusat.
“Kalau kita Pemprov Jambi tidak bisa turunkan harga migor (minyak goreng). Kan sudah ada ketentuan HET-nya jika migor curah itu sudah sesuai, yakni Rp 14 ribu. Kalau kita dari Pemprov Jambi tidak punya kewenanganlah. Itu dapat menyalahi aturan kalau diturunkan sendiri dari kita,” kata Gubernur Jambi Al Haris.
Haris mengatakan Pemprov Jambi sudah berupaya mencegah kelangkaan minyak goreng. Dia mengaku sudah meminta perusahaan minyak goreng di Jambi tidak menjual hasil produksi ke luar Jambi.
“Saya sudah sampaikan dengan perusahaan migor ini ya, saya minta agar dari perusahaan PT Kurnia Tunggal yang memproduksi minyak goreng agar tidak melakukan penjualan minyak ke luar Jambi dulu sementara waktu. Saya minta perusahaan ini harus fokus penjualan migor di dalam Jambi ini, apalagi produksi minyak mereka selama satu bulan itu juga cukup memenuhi kebutuhan warga Jambi selama satu bulan juga, jadi itu harus tangani Jambi dulu,” ujar Haris.(erman/kenali.co.id)