Kenali.co.id, JAMBI – SENGETI – Seorang nenek, Nuraini (76), ditemukan tewas di dalam warung miliknya di Desa Mendalo Darat, Kecamatan Jaluko, Minggu (28/11) siang. Kasus ini menggemparkan warga dan membuat jalan lintas Jambi-Muarabulian macet selama beberapa jam.
Mayat perempuan asal Solok Selatan, Sumatera Barat, tersebut ditemukan sekitar pukul 11.30 WIB. Menurut Supriadi (38), karyawan pangkas rambut di dekat warung Nuraini, saat ditemukan nenek yang biasa disapanya Uwo itu dalam posisi terbaring miring.
Siang itu, Supriadi alias Adi hendak memesan kopi. “Saya panggil, ‘Uwo, Uwo,’” ujarnya. Tetapi, sang nenek yang dalam posisi terbaring seperti tertidur di lantai itu tidak menyahut.
“Tapi nenek juga tidak bergerak. Akhirnya kawan memanggil Uni (penjual) Bareh Solok. Uni Bareh Solok datang dan melihat langsung kondisi nenek dan melihat ada darah,” ujar Adi.
Melihat ada darah, para warga tersebut melapor ke Ketua RT dan memberitahu pihak keluarga dan menghubungi polisi. “Kami (saksi) tidak berani masuk. Ada yang menghubungi keluarga korban. Yang masuk cuma keluarga, kami di depan, saja,” jelasnya.
“Anggota kita mendapatkan informasi pukul 12.30 WIB. Sekarang lagi oleh TKP,” sebut Yuyan yang dihubungin via WhatsApp.
Kasat Reskrim Polres Muarojambi AKP Khoirunnas mengatakan, pihaknya turun ke lokasi bersama Tim Opsnal, Tim Identifikasi dan personel Polsek Jaluko. “Seorang ibu dengan inisial Ni berusia 76 tahun ditemukan dalam keadaan meninggal dunia,” tegas Khoirunnas.
Informasi lain yang didapat polisi, sejumlah perhiasan dan uang milik korban hilang, yang membuat warga heboh dan menduga Nuraini dirampok sebelum dibunuh.
Saat mengolah tempat kejadian perkara, polisi menemukan sebentuk cincin perak dan uang tunai di dalam kantong baju dalamnya sebanyak Rp 581 ribu.
Mayat Nuraini lalu dibawa ke RS Raden Mattaher Jambi untuk divisum. Diketahui, selain berjualan di warung tersebut, Nuraini tinggal bersama suaminya Yonedi (65) di Perumahan Puri Masurai II, Desa Mendalo Darat.
Ketua RT 01 Mendalo Darat Joni mengaku mengetahui kasus itu dari laporan warganya. Joni yang datang ke lokasi setelah waktu zuhur menemukan suasana ramai dan macet.
“Kami biasa memanggil korban dengan nenek. Dia domisili di sini karena buka usaha jualan kopi, dia ngontrak,” jelasnya. (Dhea/Kenali.co.id)