KENALI.CO.ID – Pabrik Baterai Terbesar se-ASEAN itu ternyata ada di Indonesia dan rencananya akan beroperasi 20224. Letaknya di Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat.
Dalam peninjauan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pabrik baterai mobil listrik PT Hyundai LG Industry (HLI) Green Power.
Dikutip dari siaran pers BPMI Setpres menyebutkan, pabrik tersebut merupakan pabrik sel baterai pertama dan terbesar di Asia Tenggara.
Pabrik tersebut rencananya yang akan mulai berproduksi pada awal tahun depan.
“Ya tadi yang PT HLI Green Power itu nanti mulai awal tahun akan sudah memproduksi 30 juta baterai sel yang itu akan bisa di gunakan untuk memproduksi 180 ribu mobil.
“Pertama di Asia Tenggara dan terbesar di Asia Tenggara saat ini,” ujar Presiden Jokowi .
Menurut Presiden, pabrik tersebut merupakan bagian dari pembangunan ekosistem besar kendaraan listrik (EV) yang di gaungkan pemerintah.
Dengan terbangunnya ekosistem besar tersebut, di harapkan Indonesia bisa masuk ke rantai pasok global kendaraan listrik.
“Rantai pasok global bisa kita masuki di situlah nantinya ketergantungan negara lain terhadap baterai sel kita, ketergantungan negara lain terhadap EV baterai kita di situ,” imbuh Presiden.
Sementara itu, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia yang turut mendampingi Presiden.
Uji Coba Dua Tahun Lalu
Ia mengatakan bahwa pabrik tersebut kini mulai melakukan uji coba produksi sejak di lakukan pencanangan pembangunan (groundbreaking) tepat dua tahun yang lalu.
“Alhamdulillah dua tahun yang lalu–tepatnya hari ini–kita melakukan groundbreaking terhadap pembangunan baterai mobil, sel baterai, dan dua tahun kemudian ini sudah jadi,”kata nya.
“Sekarang produknya sudah ada, sekarang sedang terjadi trail and error, mungkin bulan Maret tahun depan sudah berproduksi,” ujar Bahlil.
Menurut Bahlil, pabrik tersebut telah menerapkan teknologi terbaru dari LG dalam produksinya. Dari lima pabrik milik LG di dunia, pabrik yang menggunakan teknologi terbaru adalah pabrik di Indonesia.
Lebih lanjut, Bahlil juga menjelaskan kunjungan Presiden di lakukan untuk meninjau tahap kedua ekspansi produksi pabrik tersebut sebesar 20 GWh.
Jika pabrik tersebut telah terbangun, kata Bahlil, kapasitas produksinya menjadi sebesar 30 GWh.
“Jadi nanti LG-nya akan membangun 30 Giga, dan itu adalah komitmen investasi. kami sudah bicarakan selama ini, yang sering kita ngomong soal produksi baterai mobil,” ungkapnya.
“Itulah yang menjadi cita-cita Bapak Presiden yang di arahkan selalu kepada kami menterinya untuk membangun hilirisasi,”katanya.
“Jadi apa yang di sampaikan Bapak Presiden selama ini. itu bukan hanya omongan-omongan. Tapi bukti nyata dan ini adalah betul-betul memakai teknologi tinggi,”terangnya.
Dan nanti yang akan mengoperasikan anak-anak Indonesia karena sudah dikirim mereka–100 orang lebih–ke Korea untuk mereka belajar di situ,” paparnya.