Kenali.co.id, JAMBI – Tema “Jambi Pulih, Jambi Mantap” pada ulang tahun Provinsi Jambi ke 65 bukan isapan jempol. Keluar dari zona merah risiko Covid-19, Provinsi Jambi mencatat pertumbuhan ekonomi terbaik kedua se-Sumatera.
Capaian itu disampaikan Al Haris pada Rapat Paripurna Istimewa DPRD Provinsi Jambi dalam Rangka Peringatan HUT ke 65 Provinsi Jambi, Kamis (6/1), sekitar pukul 10.00 WIB. Haris mengungkapkan, perekonomian Provinsi Jambi tumbuh sebesar 5,9 persen.
“(Dengan) 5,9 persen tersebut, artinya pertumbuhan ekonomi Jambi tertinggi kedua se-Sumatera setelah Provinsi Bangka Belitung yang berada di angka 6,1 persen,” ujar politisi Partai Amanat Nasional ini di hadapan anggota DPRD dan sejumlah tamu penting itu.
Di jajaran kursi tamu dan undangan terlihat antara lain Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Jaksa Agung St Burhanuddin, para gubernur di Sumatera, anggota DPR dan DPD RI asal Jambi, Konsul Jenderal Kehormatan Turki untuk Sumatera, para kepala daerah dan lainnya.
Haris menjelaskan, ekonomi Provinsi Jambi pada 2021 tumbuh dengan cepat hingga naik sebesar 2,4 persen dari 2020. Pada 2020, pertumbuhan ekonomi Jambi berada pada angka 3,5 persen.
“Ini langkah yang baik, kita semua harus terus bergerak bersama-sama, termasuk stakeholder, masyarakat, pemerintah dan swasta dalam mewujudkan Jambi Pulih, Jambi Mantap, seperti tema yang diangkat pada HUT ke 65 Provinsi Jambi Tahun 2022,” ujar Haris.
Dia juga menyampaikan keinginan Jambi bangkit dari pandemi. Salah satu caranya adalah terus menegakkan disiplin protokol kesehatan. Dia mengajak masyarakat membangkitkan perekonomian yang terdampak pandemi Covid-19.
Kepada Menteri Perhubungan, Haris meminta dukungan pembangunan Pelabuhan Ujung Jabung, Revitalisasi Bandara Sulthan Thaha, Bandara Muarabungo dan Bandara Depati Parbo. Pelabuhan Ujung Jabung, kata dia, akan menjadi salah satu daya ungkit menuju daya saing ekonomi regional dan internasional.
Katanya, pembangunan pelabuhan itu akan memberikan multiplier effect terhadap pembangunan pusat-pusat kegiatan baru yang mendukung simpul perkotaan yang disebut Haris dengan istilah “Sentusa” atau segitiga Sengeti-Tungkal-Sabak.
Bandara Sulthan Thaha sebagai bandara internasional, lanjut dia, berdampak pada peningkatan dan pengembangan ekonomi, memperkuat moda transportasi dan mendukung simpul logistik. Untuk pengembangan destinasi pariwisata wilayah barat, diperlukan dukungan pengembangan Bandara Muarabungo dan Bandara Depati Parbo.
Kepada Jaksa Agung, Haris meminta pengawasan kinerja perangkat pemerintahan agar ke depan tidak terjadi masalah hukum. “Agar (pelaksanaan pembangunan) tepat sasaran dan sesuai peraturan perundang-undangan,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Haris juga menyampaikan kerjasama Provinsi Jambi dengan enam provinsi lain di Sumatera, yaitu Provinsi Sumatera Barat, Provinsi Riau, Provinsi Kepulauan Riau, Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Bengkulu dan Provinsi Bangka Belitung.
“Kami para Gubernur di wilayah Sumatera sepakat untuk saling berbagi dan saling mengisi, sehingga kami memutuskan membuat kerjasama antar daerah terutama daerah yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jambi,” ungkap mantan bupati Merangin dua periode ini.
Menhub Budi Karya Sumadi dalam sambutannya mengajak para pengusaha membantu Pemprov Jambi. “Saya mengajak Pemprov Jambi bersama-sama membangun Ujung Jabung dengan potensi yang ada, dengan memanfaatkan pihak swasta, terutama investor,” katanya.
Provinsi Jambi, tambah dia, memiliki perwakilan di Senayan, yang juga bisa ikut berpartisipasi. “Mari bersama-sama kita bangun Provinsi Jambi dengan mencari investor, baik untuk pembangunan Ujung Jabung maupun bandara yang ada di Provinsi Jambi,” tambah Budi.
Jaksa Agung St Burhanuddin mengapresiasi sejumlah prestasi yang dicapai Provinsi Jambi. Salah satunya dengan dinobatkan sebagai daerah paling bahagia di Sumatera, menduduki peringkat keempat nasional dengan indeks 75,17, di atas rata-rata nasional yang sebesar 71,49.
“Ini menunjukkan situasi di Provinsi Jambi terjaga keamanan dan ketertiban serta adanya kenyamanan, kebahagiaan, yang tidak bisa dibeli dan diukur dengan materi. Semuanya berasal dari hati nurani,” ujar pejabat yang pernah berdinas di Jambi ini.
Pertumbuhan ekonomi sebesar 5,91 persen, lanjut dia, adalah modal dasar untuk lebih memantapkan tata kelola pemerintahan, perekonomian, dan sumber daya manusia. Burhanuddin juga menyatakan kesiapaan lembaganya mendampingi pembangunan di Provinsi Jambi.