KENALI.CO.ID, Sungaipenuh – Pertarungan sengit diprediksi kembali terjadi di Pemilihan Walikota Sungaipenuh antara Fikar Azami dan Ahmadi Zubir. Meski ada nama lain yang juga akan bertarung, perhatian utama akan tertuju pada dua sosok muda ini.
Rematch antara dua kandidat kuat ini mempertemukan Fikar Azami sebagai penantang dan Ahmadi Zubir sebagai petahana.
Keduanya memiliki dukungan partai besar, yakni Fikar dengan Golkar dan Ahmadi dengan PDIP. Tidak heran, keduanya akan saling berhadapan dan mengadu strategi yang dipastikan akan menyita energi politik calon maupun warga Kota Sungaipenuh.
Bakal calon Walikota Sungaipenuh, Fikar Azami, telah di dapuk menjadi jawara Partai Golkar pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Sebagai Ketua DPD II Golkar termuda di bawah usia 40 tahun, Fikar menjadi jagoan partai berlambang pohon beringin tersebut.
Pengumuman ini di rilis langsung oleh DPP Partai Golkar melalui akun Instagram resminya, @kabargolkar.
Hal ini menunjukkan bahwa Fikar Azami telah mendapatkan restu dari Ketua Umum Airlangga Hartarto untuk maju di Pilkada 2024.
Kepercayaan ini tidak terlepas dari keberhasilan Fikar mengantarkan Golkar sebagai pemenang Pemilu 2024 di Kota Sungaipenuh.
Dapat Restu dari Ketua Umum Airlangga Hartarto
Berkat kepemimpinannya, Golkar yang semula hanya memiliki satu kursi pada Pemilu 2019, kini meraih posisi Ketua DPRD dengan lima kursi.
Fikar Azami mengatakan bahwa ia terus bergerak dengan bersosialisasi ke tengah masyarakat dan melakukan konsolidasi internal untuk penguatan struktur partai menghadapi Pilkada.
“Alhamdulillah, Ketua Umum memberikan dukungan penuh. Ini menjadi amanah besar dan menguatkan semangat saya untuk membangun Kota Sungaipenuh ke depan,” ujarnya.
Mengenai sosok wakil yang akan mendampinginya, Fikar mengaku masih menunggu hasil survei. Namun, ia tidak menampik bahwa beberapa nama yang muncul saat ini masuk dalam nominasi dan survei.
“Belum, masih menunggu survei. Nanti akan kita umumkan secara resmi,” tegasnya.
Terkait dukungan partai, Fikar mengakuia nya terus melakukan komunikasi dengan tokoh partai lain untuk membangun koalisi.
Namun, ia enggan menyebutkan tokoh partai mana saja yang sudah di ajak berkomunikasi.
“Tidak etis saya menyebutkan sudah berkomunikasi dengan siapa saja. Yang jelas, prosesnya terus berjalan,” pungkasnya. (*)