News  

Shell Lakukan Restrukturisasi Besar, Zoe Yujnovich Mundur dari Posisi Direktur

KENALI.CO.ID
PLYMOUTH, UNITED KINGDOM - AUGUST 15: The Shell logo is displayed outside a petrol station in Plymouth on August 15, 2024 in Somerset, England. The oil company Shell reported better than expected profits for 2023 in one of its most profitable years on record due in part to cuts in costs of production whilst increasing its oil and gas production. However environmental campaigners have called for the company to reduce its fossil fuel production and invest more of its profits in green energy alternatives. (Photo by Matt Cardy/Getty Images)

Jakarta – Shell Lakukan Restrukturisasi Besar, Zoe Yujnovich Mundur dari Posisi Direktur

Perusahaan energi global, Shell, mengumumkan perubahan signifikan dalam struktur kepemimpinannya, termasuk pengunduran diri Zoe Yujnovich dari jabatan Direktur Gas Terpadu dan Hulu. Keputusan ini akan resmi berlaku mulai 31 Maret 2025.

Dalam pernyataan resmi yang dirilis melalui situs resmi perusahaan pada Kamis (6/3/2025), Shell menyatakan bahwa Yujnovich akan tetap mendukung proses transisi kepemimpinan hingga masa jabatannya berakhir.

Sebagai bagian dari restrukturisasi ini, Shell telah menunjuk dua eksekutif baru untuk memimpin divisi strategis. Cederic Cremers akan mengambil alih posisi sebagai Presiden Gas Terpadu, sementara Peter Costello ditetapkan sebagai Presiden Hulu. Langkah ini diambil sebagai upaya perusahaan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan memperkuat kinerja bisnis.

Mulai 1 April 2025, Shell juga akan mengubah sistem penamaan dalam jajaran kepemimpinannya. Posisi yang sebelumnya disebut Direktur akan diganti dengan sebutan Presiden untuk setiap sektor bisnis. Sementara itu, pemimpin fungsional di Komite Eksekutif akan menggunakan gelar Chief Officer.

Wael Sawan, CEO Shell, menjelaskan bahwa perubahan ini bertujuan untuk menyederhanakan struktur operasional perusahaan sekaligus memperkuat stabilitas bisnis. “Dalam dua tahun terakhir, kami telah mencapai kemajuan signifikan dengan memperkuat stabilitas, mengelola portofolio secara aktif, dan menyederhanakan proses bisnis,” ujarnya.

Selain itu, Shell berencana mengintegrasikan divisi teknis ke dalam lini bisnis utama pada paruh pertama tahun 2026. “Kami akan menyelaraskan struktur kepemimpinan agar lebih fokus pada tiga pilar utama: Gas Terpadu, Hulu, serta Hilir dan Energi Terbarukan. Kami juga akan memperkuat peran divisi Perdagangan dan Pasokan,” tambah Sawan.

Perubahan ini menunjukkan komitmen Shell untuk beradaptasi dengan dinamika industri energi global serta meningkatkan daya saingnya di tengah tantangan dan peluang di masa depan.

Baca Juga :  Survei Capres IPS: Prabowo 40,8%, Ganjar 35,9%, Anies 20,2%

 

Tinggalkan Balasan