KENALI.CO.ID – Mobilisasi angkutan batu bara dengan menggunakan sistem ganjil genap akan dievaluasi. Karena ada ketidak seimbangan jumlahnya.
Angkutan batu bara yang masuk di pelabuhan (stockpile) pada tanggal ganjil berkisar 3100 hingga 3500 angkutan batu bara. Sedangkan tanggal genap sekitar 2300 sampai 2700 angkutan batu bara.
berdasarkan hasil evaluasi, yang mana pada saat tanggal ganjil angkutan batu bara keluar dari mulut tambang melewati jalan umum dan tanggal genap
tidak ada yang keluar dari mulut tambang masuk ke jalan umum memang terjadi pengurangan angkutan batu bara.
Namun demikian situasi arus lalu lintas yang di lewati angkutan batu bara pada jalan umum masih terjadi kemacetan di beberapa titik.
di antaranya di Bathin XXV, Koto Boyo, Muaro Tembesi, Muara Bulian karena adanya perbaikan jalan .
Perbaikan itu di beberapa ruas jalan lainnya yaitu lingkar selatan kota Jambi dan Muaro Jambi. .
Direktur Lalu Lintas Polda Jambi Kombes Pol Dhafi menyebutkan bahwa kemacetan yang terjadi tersebut di karenakan masih adanya perusahaan tambang yang tidak mematuhi aturan kebijakan .
menimbulkan perlambatan
Selanjutnya pada saat tidak boleh beroperasional angkutan batubara tidak masuk ke dalam kantong parkir melainkan parkir pada bahu jalan.
serta keluar kantong parkir tidak sesuai dengan jam operasioanal masih coba mencari kesempatan jalan di siang atau sore hari.
“Hal ini juga menghambat arus lalu lintas yang di gunakan masyarakat di jam-jam sibuknya sehingga menimbulkan perlambatan,” ujarnya Kombes Pol Dhafi saat dikonfirmasi, Rabu (06/12).
Tidak hanya itu saja, terkait pelanggaran tonase angkutan batu bara juga menjadi salah satu faktor kemacetan.
tonase yang melebihi akan berdampak patah as dan jalan rusak karena beban kendaraan,
jika sudah patah as di jalan umum maka sudah bisa di pastikan terjadinya kemacetan panjang. karena kelas jalan dan lebar jalan di rata rata 7 – 8 meter saja.
“Untuk muatan tonase ini udah kita lakukan pengecekan secara uji petik di pelabuhan, angkutan batu msh angkut 17 hingga 20 ton,” lanjutnya.
” jika semua itu tidak bisa di benahi dalam beberapa waktu dekat kita akan kembali menutup mobilisasi angkutan batu bara pada ruas jalan umum demi kepentingan masyarakat pemakai jalan,” tegasnya.
menutup mobilisasi angkutan batu bara
“ini juga kita lakukan mengingat menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru,
jangan sampai kemacetan terjadi dan mengganggu masyarakat khususnya yang merayakan Natal dan Tahun Baru,”katanya.
Selain itu, Ia juga meminta kepada stakeholder terkait kepentingan jalan ikut sama sama mengawasi operasional bati bara ini .
sesuai dengan tugas pokoknya masing masing . seperti Dinas Perhubungan juga berperan aktif terkait permasalahan parkir.
parkir jangan sampai parkir pada bahu jalan) dan kelayakan parkir jangan sampai pada musim hujan
kantong parkir tidak bisa di gunakan karena basah atau banjir.
“Terkait dengan pengisian batu bara di perusahaan tambang, kita juga meminta kepala Dinas ESDM,
baik Provinsi dan Kabupaten untuk monitor, pengisian batu bara ke dlm bak angkutan di msg perusahaan tambang cegah tonase berlebih.
Kombes Pol Dhafi juga meminta kepada stakeholder lainnya juga sama-sama mengawasi aktivitas mobilisasi angkutan batu bara.
sehingga bisa lebih baik untuk mengurangi kemacetan apalagi pada malam hari dan pagi hari pada saat aktivitas masyarakat. (*) Penulis: Khotib SyarbiniEditor: Khotib Syarbini