KENALI.CO.ID, Jambi– Pernyataan Ketua Perkasa Alexander Dukung Dr. Maulana di Pilwako Jambi 2024 Menuai Kontroversi. Sejumlah pihak memprotes dan tak setuju.
Dimata mereka uangkapan Ketua Persatuan Keluarga Sarolangun Jambi (Perkasa), Alexander, mengumumkan bahwa organisasi yang di pimpinnya telah menetapkan arah politiknya di Pilwako Jambi 2024 dengan mendukung Dr. Maulana sebagai Wali Kota Jambi. menimbulkan kontroversi.
Raja Indra, tokoh pemuda asal Sarolangun, membantah keras klaim Alexander. Ia menyayangkan jika benar Alexander menggunakan nama Perkasa untuk mendukung Dr. Maulana.
Menurutnya, masyarakat Sarolangun tersebar di 11 kecamatan dan banyak yang tinggal di Kota Jambi, sehingga tidak sepantasnya organisasi tersebut di bawa-bawa ke ranah politik.
“Janganlah Perkasa itu dibawa ke politik. Kalau pribadi Bang Alex mendukung calon wali kota, ya terserah dia. Jangan bawa-bawa nama organisasi,” ujarnya tegas, Selasa (4/6/2024).
Raja Indra menegaskan bahwa ia dan keluarganya tidak akan mendukung calon wali kota seperti yang di katakan Ketua Perkasa. “Keluarga saya di Kota Jambi punya calon sendiri,” tambahnya.
Evi Suryadi, warga asli Sarolangun yang tinggal di Kota Jambi, mengemukakan pendapat serupa.
Menurutnya, nama organisasi itu Persatuan Keluarga Sarolangun, dan seharusnya mendukung calon yang memang bagian dari keluarga Sarolangun.
“Kok mendukung atas nama organisasi kedaerahan, seharusnya kita malu. Kalau tidak, rubah saja organisasi ini jadi partai politik,” ujarnya dengan nada kritis.
HAR Lebih Pas Ada Berbau Sarolangun
Evi juga menyoroti bahwa calon Wali Kota Jambi H Abdul Rahman adalah menantu almarhum Pak Bachtiar, yang jelas-jelas orang Sarolangun.
Ia tidak mempermasalahkan jika Alexander mendukung calon tertentu, namun menolak penggunaan nama organisasi untuk kepentingan politik pribadi.
Evi menegaskan, “Jika Perkasa mau mendukung calon kepala daerah yang masih ada hubungan keluarga dengan orang Sarolangun, itu wajar.
Seperti contoh kalau dukung Haris, saya tidak protes, karena Haris anak HBA dan HBA itu tetuo Orang Sarolangun di Jambi,” katanya lagi.
Ia menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa orang Sarolangun di Kota Jambi bebas mendukung siapa pun, tetapi jangan menggunakan nama Perkasa untuk kepentingan politik pribadi.
“Tapi jangan mengatasnamakan Keluarga Sarolangun,” pungkasnya.
Kontroversi ini menunjukkan adanya perbedaan pandangan yang tajam di antara anggota masyarakat Sarolangun terkait peran organisasi kedaerahan dalam politik lokal.
Sidang Pilwako Jambi 2024 akan terus menjadi perbincangan hangat di kalangan warga..
sumber:jernih.id