KENALI.CO.ID – Muro Tebo – Kabupaten Tebo Terpantau 18 Hotspot, Tidak Ada Kasus Karhutla hingga Juni 2024. Berdasarkan data dari aplikasi Sipongi.
Jumlah hotspot di Kabupaten Tebo terhitung dari awal bulan Januari hingga bulan Juni mencapai 18 titik. Hal ini disampaikan oleh Kepala Manggala Agni Daops Sumatera XII/Muara Tebo, Tatak Jalur Ariva.
Diakui Tatak, dari jumlah tersebut tidak ada satupun yang terjadi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) setelah dilakukan ground check ke lokasi yang dituju titik panas.
“Dilakukan ground check, ternyata tidak ada yang terbakar. Namun terpantau oleh satelit, ada titik panas,” ungkapnya, Senin (1/7/2024).
Ke depannya, kemungkinan akan muncul banyak titik hotspot di Kabupaten Tebo, mengingat bulan Juli sesuai prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jambi akan masuk musim kemarau.
Untuk meminimalisir munculnya hotspot apalagi sampai titik api, Manggala Agni Daops Sumatera XII/Muara Tebo akan melakukan patroli mandiri. Selain itu, bantuan dari Provinsi Jambi di lakukan melalui Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).
Di Kabupaten Tebo, sudah beberapa kali turun hujan terhitung dari akhir bulan Juni hingga awal bulan Juli.
“Sudah tiga kali langit Tebo di semai di akhir bulan lalu hingga beberapa kali turun hujan,” pungkasnya.
Hotspot di Sarolangun
Kabupaten Sarolangun sudah mulai berdampak. Berdasarkan keterangan dari Kepala Daops Sumatera 13 M Hakim mengatakan, saat ini titik panas atau hotspot sudah mulai di temukan di Sarolangun.
Berdasarkan pantauan pada kamis siang 27 Juni 2024, sudah ada 2 titik di temukan. Yakni di Kecamatan Cermin Nan Gedang dan Kecamatan Bathin 8.
“Dan hari ini juga (Kamis) kita ada Hotspot di CNG dengan Bathin 8. Kita juga sudah turun mengecek, apakah itu titik api apa bukan,” Kata M Hakim Kepala Daops Sumatera 13.
Sementara itu dari catatan Manggala Agni, ada beberapa kecamatan yang menjadi titik fokus. Karena tingkat kerawanan terjadinya karhutla, seperti Kecamatan Mandiangin, Pauh, Bathin VIII dan Kecamatan Sarolangun.
Yang kerap terjadi pembakaran lahan akibat aktifitas warga, yang ingin membuka lahan baru untuk perkebunan.