NEWS  

Timwas DPR RI Soroti Hilangnya Identitas Indonesia di Bus Jemaah Haji di Makkah

Timwas DPR RI Soroti Hilangnya Identitas Indonesia di Bus Jemaah Haji di Makkah
Timwas DPR RI Soroti Hilangnya Identitas Indonesia di Bus Jemaah Haji di Makkah

KENALI.CO.ID, Makkah – Tim Pengawas Haji (Timwas) DPR RI menggelar rapat pengawasan penyelenggaraan haji bersama Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas di Hotel Wehdah Al Khair, Makkah, Arab Saudi.

Dalam rapat tersebut, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ace Hasan Syadzily, menyoroti hilangnya bendera Indonesia yang menempel di bus jemaah haji Indonesia di Terminal Shaeeb Amer, Makkah.

Kang Ace, sapaan akrab Ace Hasan Syadzily, mengungkapkan bahwa identitas Indonesia di bus selawat jemaah haji RI sempat hilang menjelang akhir kloter.

“Catatan selanjutnya yang harus diperbaiki adalah soal bus selawat yang jelang akhir kloter itu identitas Indonesia kita hilang,” ungkap Ace di Makkah, Rabu (12/06/2024).

Menurut petugas layanan transportasi Kemenag di Terminal Shaeeb Amer, bendera Indonesia di copot oleh otoritas Arab Saudi.

Namun, yang menjadi keprihatinan, bendera Iran dan Turki tetap ada di armada bus mereka.

“Kemarin (saat) di tanya, ini otoritas Arab Saudi yang mencopotnya, tapi di saat bersamaan bendera Iran ada dan tidak di copot,” jelas politisi Fraksi Partai Golkar ini.

Perbedaan perlakuan

Kang Ace mempertanyakan alasan di balik perbedaan perlakuan tersebut. “Padahal kurang apa kedekatan Indonesia sama Arab Saudi, kenapa sama Iran tidak di copot, sama kita di copot?” tanyanya.

Ace menegaskan bahwa bendera RI sangat penting sebagai identitas negara, serta membantu jemaah mengenali bus selawat. “Ini penting, karena untuk memastikan identitas bagi calon haji kita, kalau bukan bendera Indonesia mereka tidak berani naik,” tambahnya.

Ace juga meminta Menteri Agama memastikan identitas kebanggaan Indonesia, terutama dalam hal transportasi, tidak di abaikan.

“Soal itu Gus Men, identitas kebanggaan kita terutama masalah transportasi harus di pastikan. Kalau alasannya dari otoritasnya begitu, pertanyaannya kenapa di negara lain ada? Sementara di kita di cabut,” tegasnya.

Baca Juga :  Mahfud Benarkan Al Zaytun Lahir dari Rahim NII, Sebut Ada Bukti Dokumen

Rapat ini juga di hadiri oleh pimpinan DPR RI Lodewijk Freidrich Paulus, Ketua Komisi VIII DPR Ashabul Kahfi, Wakil Ketua Komisi VIII DPR Marwan Dasopang, Abdul Wahid, Diah Pitaloka, dan Ace Hasan Syadzily.

Selain itu, hadir pula Dubes RI untuk Arab Saudi Abdul Azis Ahmad, Konjen RI Jeddah Yusron Baharudin Ambary,

Sekjen Kementerian Agama Muhammad Ali Ramdhani, Ketua Dewan Pengawas BPKH Firmansyah N. Nazaroedin, dan Kepala Badan Pelaksana BPKH Fadlul Imansyah.

 

sumber:khabar golkar