Kenali.co.id- Konflik antara warga dengan perusahan tambang Batubara PT Karya Bunga Pantai Ceria (KBPC) terus berlanjut. Kamis (8/4/) kemarin, ratusan warga dari sejumlah dusun di Kecamatan Rantau Pandan, Kabupaten Bungo turun ke jalan. Mereka melakukan aksi blokade jalan tambang PT KBPC yang berlokasi di wilayah tersebut.
Aksi ini dilakukan warga sebagai bentuk protes permasalahan sengketa lahan antara warga dengan perusahaan yang sampai sekarang tidak ada penyelesaian. Dalam aksinya, warga menuntut perusahaan tambang batu bara yang disebut sebut milik pengusaha tersohor di Bungo H Samsudin itu angkat kaki dari wilayah Rantau Pandan. Mereka juga melakukan doa bersama dengan harapan pengusaha pemilik PT KBPC terbuka hatinya untuk menyelesaikan permasalahan dengan masyarakat setempat.
Koordinator aksi massa, Danci mengatakan tindakan perusahaan itu sudah sangat merugikan warga. Selama enam tahun mereka menderita. Sementara pemerintah terkesan melakuan pembiaran terhadap keberadaan PT KBPC yang diduga tidak miliki izin tambang tersebut.
Koordinator aksi massa, Danci mengatakan tindakan perusahaan itu sudah sangat merugikan warga. Selama enam tahun mereka menderita. Sementara pemerintah terkesan melakuan pembiaran terhadap keberadaan PT KBPC yang diduga tidak miliki izin tambang tersebut.
Kabag Ops Polres Bungo AKP Sandy Mutaqqin mengatakan akan mempalitasi pengaduan masyarakat. Menurut dia tidak ada yang kebal hukum. ” Kalau memang salah, kita siap memproses sesuai dengan hukum berlaku,”kata Sandy.
Masa baru membubarkan diri setelah Kapolres Bungo AKBP Mokhamad Lutfi dan Dandim 0416 Bute Letkol Inf Arianto Maskare Subagio menemui mereka. Kapolres memberikan arahan kepada warga dan tokoh masyarakat untuk menyelesaikan masalah dengan kepala dingin.
Sebelumnya, sepekan lalu, Kamis 1 April, ratusan warga dari lima desa di Kecamatan Muko Muko Bathin VII dan airan Sungai Batang Bungo terlibat bentrok dengan pekerja tambang batu bara PT Karya Bunga Pantai Ceria (KBPC). Bentrokan sekitar pukul 14.00 Wib itu dipicu oleh aksi warga menutup jalan menuju tambang dengan portal.
Tak terima dengan penutupan itu, sekitar pukul 17.00 WIB, beberapa mobil turck tronton bermerek PT KBPC milik perusahaan bermuatan masa datang dengan kecepatan tinggi dari arah tambang melewati Desa Dusun Baru Pusat Jalo menabrak portal yang dibuat warga. Tidak hanya menabrak portal, masa yang berada didalam mobil angkutan batu bara dengan beringas menyerang warga desa menggunakan benda keras, kayu, botol minuman dan lainnya. Bentrokan pun tak bisa dihindari.
Bentrok terus pecah dan pihak keamanan tampak kebingungan melerai keributan masa. Beberapa kenderaan angkutan batubara yang ditinggalkan sopir menjadi bulan-bulanan masa dari desa. Bentrokan baru bisa dibubarkan setelah aparat keamanan dari Polres Tebo dan Kodim 0426 Bute tiba di lokasi dan menghalau massa. Kedua pihak yang bentrok digiring keluar lokasi. (*)