Teknologi 6G China Makin Maju, 5G Amerika Jalan di Tempat

6G
Perang Teknologi China dan Amerika Serikat (AS). (dimas/kenali.co.id)

Kenali.co.id, INTERNASIONAL – China dan Amerika Serikat (AS) diketahui memulai perlombaan baru untuk mengembangkan teknologi internet generasi keenam atau 6G.

Sebelum itu, negeri Tirai Bambu sukses mendominasi pengembangan teknologi 5G yang membuat Paman Sam tertinggal. Kali ini Amerika tidak mau dilangkahi China.

Seperti diketahui, seluruh dunia termasuk Indonesia baru saja mulai meluncurkan teknologi 5G. Kemunculan teknologi internet generasi kelima ini pun membuat masyarakat harus cepat beradaptasi.

Namun, hal ini tidak menghentikan China untuk kembali melompati AS di bidang penelitian teknologi 6G yang baru lahir. Terobosan pertama China dari teknologi 6G berimplikasi langsung terhadap militer.

Sama seperti 5G, teknologi 6G membutuhkan gelombang elektromagnetik agar berfungsi dengan baik.

Para ilmuwan di Tianjin percaya bahwa mereka dapat menguasai komunikasi dan kendali lengkap atas kendaraan peluncur rudal hipersonik berkat investasi awalnya di teknologi ini.

Lantas, bagaimana dengan Amerika Serikat? Seperti dikutip dari situs Sunday Guardian Live, Selasa, 22 Februari 2022, mereka masih berjuang keras dengan industri penerbangan domestik dalam penerapan teknologi 5G.

Apakah ini artinya AS lagi-lagi tertinggal dari China dalam perlombaan teknologi 6G? Saat ini pengembangan 6G memang masih tahap awal.

Namun fakta bahwa China melakukan eksperimen 6G di sektor pertahanan, maka sang Naga Merah kemungkinan besar sudah lebih unggul ketimbang AS dalam perlombaan teknologi generasi keenam.

Ketegangan dua negara besar itu sudah mencapai titik tertinggi sepanjang masa. China secara konsisten membuktikan komitmennya terhadap bentuk-bentuk perang asimetris untuk meruntuhkan dominasi AS dengan strategi perang konvensional.

Kehadiran kendaraan peluncur rudal hipersonik aktif dengan sistem komando dan kontrol yang andal di gudang persenjataan China merupakan bahaya nyata bagi Amerika Serikat (AS). Namun sekali lagi, China tidak mau merasa jemawa atas keunggulan tersebut. (Dimas/Kenali.co.id)