Bulan Muharam, Sejarah dan Peristiwa Penting dan Keutamaan serta Amalan Sunnah Bulan Muharam

KENALI.CO.ID – Bulan Muharam, Sejarah dan Peristiwa Penting dan Keutamaan serta Amalan Sunnah Bulan Muharam.

Banyak peristiwa penting terjadi pada bulan Muharram. Mulai dari masa Nabi terdahulu hingga masa Islam.

Di lansir dari website  https://bersamadakwah.net/. Ada Beberapa peristiwa penting pada bulan Muharram sebelum masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Peristiwa itu adalah:
  1. Nabi Adam ‘alaihis salam bertaubat kepada Allah dari dan Allah menerima taubatnya.
  2. Kapal Nabi Nuh ‘alaihis salam berlabuh di bukit Zuhdi setelah banjir dahsyat yang menenggelamkan mayoritas penduduk bumi saat itu.
  3. Selamatnya Nabi Ibrahim ‘alaihis salam dari siksaan api Raja Namrud.
  4. Nabi Yusuf ‘alaihis salam bebas dari penjara Mesir.
  5. Keluarnya Nabi Yunus ‘alaihis salam dari perut ikan dengan selamat.
  6. Allah menyembuhkan Nabi Ayyub ‘alaihis salam dari penyakitnya.
  7. Allah menyelamatkan Nabi Musa ‘alaihis salam dan menenggelamkan Fir’aun.

Sedangkan peristiwa penting pada bulan Muharram yang terjadi masa Islam antara lain :

  1. Pada Muharram 1 H, muncul tekad hijrah ke Madinah setelah pada Dzulhijjah terjadi Baiat Aqabah II.
  2. Pada Muharram 7 H, terjadi perang Khaibar. Kaum muslimin menang dengan gemilang.
  3. Pada 1 Muharram 24 H, Umar bin Khattab di makamkan setelah syahid dibunuh oleh Abu Lu’lu’ah seorang Majusi.
  4. Pada 10 Muharram 61 H, terjadi musibah besar. Husain, cucu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, dan keluarganya dibunuh di Karbala.

Keutamaan Bulan Muharram

selain ini, Muharam merupakan bulan yang mulia di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan beberapa keutamaan yang di milikinya. Berikut ini tiga keutamaan Bulan Muharram:

1. Bulan Muharam, Bulan Haram

Bulan Muharam merupakan salah satu bulan haram. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram.

Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu. (QS. At Taubah : 36)

Baca Juga :  Bukannya Aman, 6 Bahaya Pencairan Pinjol dengan Menggunakan E-wallet

Empat bulan haram yang di maksud dalam Surat At Taubah ayat 36 ini adalah bulan Dzulqidah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab.

Ashurul haram (bulan haram), termasuk bulan Muharam ini adalah bulan yang di muliakan Allah. Bulan-bulan ini memiliki kesucian, dan karenanya menjadi bulan pilihan.

Tambahan, Di antara bentuk kesucian dan kemuliaan bulan-bulan ini adalah kaum muslimin dilarang berperang, kecuali terpaksa; jika di serang oleh kaum kafir.

Kaum muslimin juga diingatkan agar lebih menjauhi perbuatan aniaya pada bulan haram.

2. Bulan Muharam, Bulan Allah

Keutamaan bulan Muharram yang kedua adalah, bulan ini di sebut sebagai syahrullah (bulan Allah). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada syahrullah (bulan Allah) yaitu Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam. (HR. Muslim)

Az Zamakhsyari menjelaskan, ”Bulan Muharram di sebut syahrullah (bulan Allah), di sandarkan pada lafazh jalalah ’Allah’ untuk menunjukkan mulia dan agungnya bulan ini.

Sebagaimana kita menyebut ’Baitullah’ (rumah Allah) atau ’Ahlullah’ (keluarga Allah) ketika menyebut Quraisy. Penyandaran yang khusus di sini dan tidak kita temui pada bulan-bulan lainnya, ini menunjukkan adanya keutamaan pada bulan ini.”

3. Waktu Puasa Tasu’a dan Asyura

Kemuliaan ketiga dari bulan ini adalah, di sunnahkannya puasa tasu’a dan ayura. Bahkan puasa tasu’a dan asyura serta puasa sunnah lainnya (senin kamis, ayamul bidh, puasa daud), nilainya menjadi puasa yang paling mulia setelah Ramadhan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ

Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah (berpuasa) di bulan Allah, Muharam. (HR. Muslim)

Baca Juga :  Polda Sumut Periksa Bupati Langkat Soal Kerangkeng Manusia

Selain ini, Secara khusus, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan keutamaan puasa asyura dalam sabdanya :

سُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ

Rasulullah di tanya mengenai puasa asyura, beliau menjawab, “ia bisa menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim)

Sedangkan mengenai puasa tasu’a, Rasulullah berazam untuk menjalankannya, meskipun beliau tidak sempat menunaikan karena wafat sebelum Muharam tiba. Lalu para sahabatnya menjalankan puasa tasu’a seperti keinginan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

إذا كان العام المقبل صمنا يوم التاسع

Apabila tahun depan (kita masih di beri umur panjang), kita akan berpuasa pada hari tasu’a (kesembilan). (HR. As-Suyuthi dari Ibnu Abbas, di shahihkan Al Albani dalam Shahihul Jami’)

Amalan Sunnah di Bulan Muharram

Lalu apa saja amalan sunnah di bulan Muharram yang keutamaan waktunya telah dijelaskan di atas? Berikut ini beberapa di antaranya:

1. Memperbanyak puasa sunnah

Amalan sunnah pertama pada bulan ini adalah memperbanyak puasa sunnah. Sebab puasa sunnah paling utama adalah puasa sunnah di bulan ini sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ

Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah (berpuasa) di bulan Allah, Muharam. (HR. Muslim)

Selanjutnya, Ibnu Rajab mengisyaratkan, puasa yang di maksud adalah puasa sunnah mutlak, bukan puasa sunnah muqayyad. Umar, Aisyah dan Abu Tholhah termasuk para shahabat yang banyak berpuasa di bulan-bulan haram termasuk bulan Muharram.

2. Puasa Asyura

Sementara itu,  puasa pada tanggal 10 Muharram. Ini adalah amal yang paling utama dan puasa sunnah terbaik di bulan Muharram yang keutamaannya bisa menghapus dosa setahun.

سُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ

Baca Juga :  Cawapres Ganjar Siap Diumumkan, Ternyata Sosok Ini

Rasulullah di tanya mengenai puasa asyura, beliau menjawab, “ia bisa menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim)

3. Puasa Tasu’a

Yakni puasa pada tanggal 9 Muharram. Kemudian, Rasulullah berazam untuk mengerjakannya, meskipun beliau tidak sempat menunaikan karena wafat sebelum waktu itu tiba. Lalu para sahabatnya menjalankan puasa tasu’a seperti keinginan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

إذا كان العام المقبل صمنا يوم التاسع

Apabila tahun depan (kita masih di beri umur panjang), kita akan berpuasa pada hari tasu’a (kesembilan). Demikian, (HR. As-Suyuthi; shahih)

4. Membantu orang lain

Sebagai Amalan sunnah berikutnya adalah memberikan kelapangan kepada keluarga, termasuk istri dan anak-anak, di hari asyura. Memberikan kelapangan ini maksudnya adalah membantu mereka dan menyenangkan hati mereka.

Sebagai vontoh, buka bersama di rumah makan, memberikan hadiah, dan sejenisnya.