KENALI.CO.ID, Jambi – Romi Haryanto, Bupati Tanjung Jabung Timur, tentu tak bisa melupakan langkah beraninya lima tahun silam. Saat itu, sebagai Bupati yang sedang menjabat, Romi memutuskan untuk mencalonkan diri untuk kali kedua tanpa dukungan partai politik.
Langkah nekat tersebut membuahkan hasil, Romi berhasil terpilih kembali sebagai Bupati melalui jalur independen. Namun, kemenangan ini datang dengan harga mahal.
Partai Amanat Nasional (PAN), yang sebelumnya menaungi Romi, sempat mencopotnya dari posisi Ketua DPD PAN Tanjab Timur. Meskipun posisinya di PAN akhirnya di pulihkan, hubungan Romi dengan partai politik tetap tidak mulus.
Keputusannya untuk maju secara independen telah meninggalkan luka yang dalam di kalangan elite-elite politik.
Menjelang Pemilihan Gubernur Jambi 2024, Romi tampak berbeda. Tidak lagi berdiri tegak dengan keyakinan tanpa partai, kini Romi terlihat mengemis-ngemis dukungan dari partai-partai politik.
Perubahan sikap ini tidak luput dari pengamatan Dr. Dedek Kusnadi, akademisi dari UIN STS Jambi.
“Romi Haryanto telah menunjukkan sikap yang tidak konsisten terhadap partai politik, yang membuat partai-partai ragu untuk kembali mendukungnya,” ujar Dr. Dedek, Jumat (17/5/2024).
Langkah Romi menuju Pilgub Jambi 2024 semakin terjal dengan adanya pesaing kuat, Al Haris, petahana yang memiliki hubungan solid dengan partai-partai politik. Partai-partai kini lebih memilih mendukung Al Haris yang terbukti konsisten dan kooperatif.
Mempertimbangkan rekam jejak
Menurut Dr. Dedek, PAN dan partai-partai lain lebih memilih Al Haris karena rekam jejaknya yang positif dalam berkoalisi.
Sejak di calonkan kembali sebagai Ketua DPD PAN, Romi mencoba merajut kembali hubungan yang sempat terputus.
Namun, sejarah tetap menjadi pengingat. Partai-partai yang pernah di kecewakan tetap berhati-hati.
Mereka melihat kembali saat Romi memilih berjalan sendiri tanpa sandaran partai.
Kecurigaan dan ketidakpercayaan menjadi bayang-bayang yang sulit di hilangkan.
“Partai politik tentu mempertimbangkan rekam jejak dalam memberikan dukungan.
Sikap Romi yang sebelumnya mengabaikan peran partai menjadi salah satu alasan kuat partai-partai memilih Al Haris yang lebih konsisten,” tambah Dr. Dedek Kusnadi.
Romi kini berada di persimpangan. Pilgub Jambi 2024 bukan hanya tentang memenangkan suara rakyat, tetapi juga tentang merebut kembali kepercayaan partai-partai yang pernah dia abaikan.
Apakah Romi akan mampu meyakinkan kembali partai-partai politik untuk mengusungnya,
ataukah sejarah akan mengulang dirinya sendiri, meninggalkan Romi di tepi panggung politik Jambi? Hanya waktu yang akan menjawab.