Tagar Kritik Kinerja Polri Bermunculan di Medsos

Tagar
Anggota Koalisi Advokat Pengawal Konstitusi Sugeng Teguh Santoso saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (4/10/2018).

Kenali.co.id, BERITA NASIONAL Indonesia Police Watch (IPW) menilai, kemunculan berbagai tagar di media sosial untuk mengkritik kinerja Polri menunjukkan masih rendahnya profesionalisme kerja anggota kepolisian.

Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso mengatakan, rendahnya profesionalisme itu ditunjukan dari penegakan hukum yang sangat dipengaruhi oleh tekanan publik.

“Ketika publik menekan, mereka seperti paku. Paku kalau dipukul dengan palu baru masuk ke dalam. Kalau tidak ada pukulan dari masyarakat paku itu tidak akan bergerak,” kata Sugeng, Sabtu (18/12/2021).

Sugeng mengatakan, tekanan publik dilakukan masyarakat dengan memviralkan berbagai kinerja kepolisian yang dinilai mengecewakan.

“Dalam perkara-perkara tertentu memang benar, (ada) tekanan publik baru polisi bergerak,” ucapnya.

Dalam pandangan Sugeng, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Purnomo sedang berupaya mengembalikan marwah instansinya.

Sugeng berpendapat, Listyo ingin melakukan reformasi kultural di tubuh Polri.

“Namun (reformasi) belum sampai pada level aparat bawahan, baru sampai level kapolda,” tuturnya.

Bahkan, lanjut Sugeng, masih banyak laporan masyarakat yang macet atau tidak ditangani.

“Di polres-polres masih terjadi pelanggaran pelayanan publik atau laporan diabaikan, tidak ditindaklanjuti, atau laporan menggantung bertahun-tahun,” imbuhnya.

Diketahui, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan perhatian atas munculnya berbagai tagar di media sosial terkait kinerja kepolisian.

Ia meminta seluruh jajarannya terbuka atas masukan dan kritik yang disampaikan oleh publik tersebut.

Adapun berbagai tagar itu adalah #PercumaLaporPolisi #SatuHariSatuOknum dan munculnya pandangan masyarakat tentang “No viral, no justice”. (Dhea/Kenali.co.id)