KENALI.CO.ID – Tol Trans Sumatera seksi 3 sudah bisa jalan . Ini setelah tahap pembukaan lahan atau land clearing Tol Bayung Lincir-Tempino yang panjangnya 15 Kilometer itu sudah rampung di kerjakan.
Kepala BPJN IV Jambi, Ibnu Kurniawan menyatakan, pembukaan lahan yang sudah rampung itu membentang sepanjang 15.43 kilometer.
“Land clearing hampir keseluruhan dengan panjang penanganan 15 km,” ujarnya.
Selain land clearing pihaknya juga sudah melakukan penanganan Box Culvert di beberapa titik, sekaligus membuat jalan akses yang cukup panjang menuju lokasi proyek.
Setelah land clearing selesai, akan dilanjutkan dengan pembangunan fisik (konstruksi).
Menurut Ibnu, hingga saat ini pembangunan jalan tol di Provinsi Jambi berprogres sangat baik.
“Progres baru 4 persen. Kita upayakan bisa selesai semester I 2024 mendatang,” katanya baru-baru ini.
Sejauh ini, tantangan yang di hadapi pihak pengembang dalam pembangunan Jalan Tol Bayung Lencir -Tempino ini di antaranya ada tanah lunak, utilitas dan penambahan kebutuhan lahan akibat adanya penyesuaian kondisi lapangan
“Tanah lunak ada 7 km dari 15 km yang kita garap. Tanah lunak ini kita menggunakan berbagai rencana jenis penanganan dengan teknologi untuk menangani ini,” jelasnya.
Terkait utilitas pihaknya berkoordinasi bersama stekholder terkait dan Pemprov Jambi terkait permasalahan pembebasan lahan.
“Allhamdullah pak Gubernur Jambi sudah mendukung terkait juga permasalahan pembebasan lahan tambahan. Nanti kita melaksanakan review desain terkait dengan permasalahan ini,”pungkasnya.
Pemindahan Makan Tuntas
Sementara itu, Gubernur Jambi Al Haris sudah membentuk tim gabungan yang di berikan waktu dua minggu untuk mengatasi masalah lahan tol Jambi -Betung atau Bayung Lincir-Tempino Seksi 3.
Salah satunya soal lahan yang di atasnya ada makam di Desa Muaro Sebapo RT 06, Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi.
Tim gabungan itu berasal dari BPN, Pemprov Jambi dan Pemkab Muaro Jambi. Kamis (10/8/2023), telah berhasil memindahkannya.
8 Makam warga di Kecamatan Mestong yang terdampak pembangunannya Kamis 10 Agustus 2023 di bongkar dan di pindahkan.
Ini juga sesuai dengan deadline yang di berikan Gubernur Jambi Al Haris dalam rapat koordinasi masalah yang di hadapi dalam pengerjaannya.
Evakuasi di lakukan oleh masyarakat setempat bersama pihak ahli waris. Lokasi evakuasi makam tidak jauh dari lokasi makam yang lama.
Pemindahan delapan jenazah di RT 06 Desa Muaro Sebapo, kecamatan Mestong kabupaten Muaro Jambi berlangsung lancar.
Karena sebelumnya sudah di lakukan beberapa kali pertemuan dengan pihak terkait, termasuk ahli waris.
Pemindahan ini menyusul hasil rapat kepala desa setempat bersama Ahli Waris. Al Haris mengatakan, setelah Tim Penlok di beri waktu dua minggu untuk menyelesaikan sejumlah hambatan itu akhirnya satu per satu di selesaikan.
Tol Indralaya – Prabumulih Segera beroperasi
Di bagian lain, ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yaitu Jalan Tol Indralaya – Prabumulih sepanjang 64,5 Km akan segera di operasikan. Jalan tol Indralaya – Prabumulih yang di bangun sejak pertrngahan 2019 ini di ketahui telah rampung 100 persen..
Jalan tol Indralaya – Prabumulih ini juga telah menerima Sertifikat Laik Operasi (SLO) dari Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada bulan Juli lalu.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Tjahjo Purnomo mengatakan
bahwa di keluarkannya Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 872/KPTS/M/2023 pada akhir juli lalu,
maka Jalan Tol Indralaya – Prabumulih sudah siap untuk dioperasikan dalam waktu dekat.
Sebelumnya, jalan tol ini telah kita fungsionalkan secara khusus untuk mendukung arus mudik lebaran 2023.
Antusiasme masyarakat yang cukup besar, menjadi komitmen Hutama Karya untuk memastikan pemenuhan standar manajemen dan keselamatan lalu lintas bagi pengguna jalan tol.
Hal ini di dukung dengan di lakukannya serangkaian Uji Laik Fungsi (ULF) yang telah di lakukan juga pada bulan Juni lalu.
Secara keseluruhan, jalan tol yang di rancang dengan kecepatan 100 km/jam ini di lengkapi dengan 2 simpang susun,18 jembatan, serta bangunan pendukung jalan tol yaitu 2 rest area.
Di perkirakan jika melalui tol ini, hanya membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam dari Palembang menuju Prabumulih.
Di mana jika menggunakan jalan arteri akan menghabiskan waktu mencapai 2 jam.
Hal ini kemudian juga dapat mempersingkat waktu tempuh dari Prabumulih menuju Bandara Mahmud Badaruddin II Palembang.










